Meski Pandemi Covid-19, KKR Aceh Tetap Laksanakan Kegiatan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dampak dari pandemi Covid-19 sejak enam bulan terakhir membuat sejumlah kegiatan yang direncanakan oleh pemerintah terhambat.
Komisioner Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, Muhammad Daud Bereuh, S.H mengatakan selama pandemi Covid-19 ada beberapa dari kegiatan KKR Aceh yang terhambat karena harus melakukan pertemuan tatap muka dan mengumpulkan orang banyak.
"Seperti kegiatan dimoralisasi di beberapa kabupaten yang sudah direncanakan namun batal. Dari sisi anggaran juga, karena ada rekofusing sebagian anggaran di fokuskan ke penanganan Covid-19," kata Mumammad Daud Bereuh saat dihubungi dialeksis.com, Rabu (12/8/2020).
Meski terhambat akibat pandemi, kata Daud, dalam prakteknya KKR tetap kegiatan yang telah direncanakan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.
"Di Kabupaten Pidie Jaya kita tetap selenggarakan memoralisasi dengan Pemkab Pidie Jaya, meskipun tidak dihadiri oleh banyak orang, pengambilan pernyataan di lapangan dan beberapa kegiatan lainnya," ujarnya.
Ia juga juga mengatakan, untuk proses memoralisasi di kabupaten/kota akan dilakukan secara online/daring.
Kedepannya, kata Daud, KKR Aceh akan mengupayakan koordinasi dengan keluarga Tgk. Bantaqiah. Peristiwa yang terjadi pada Tgk Bantaqiah di tahun 1999 dan meskipun proses pengadilanya sudah dilakukan. Namun, kata Daud, penting bagi negara atau pemerintah untuk membangun suatu situs sejarah di Beutung Ateuh.
"Tragedi yang menimpai Tgk Bantaqiah merupakan suatu peristiwa penting yang harus diingat, supaya dikemudian hari tidak terjadi suatu peristiwa serupa," pungkasnya.(IDW)