kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Meriah, Bunda PAUD Aceh Luncurkan Gernas Baku

Meriah, Bunda PAUD Aceh Luncurkan Gernas Baku

Minggu, 06 Mei 2018 00:08 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peluncuran program Gerakan Nasional Orang Tua Bacakan Buku atau disingkat Gernas Baku di Aceh berlangsung meriah. Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Darwati A Gani, didampingi Wakil Bunda PAUD Aceh, Dyah Erti Idawati dan Ketua Darma Wanita Persatuan Aceh, Syamsiarni, langsung terjun ke sejumlah PAUD yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Setelah hadir bersama dan memulai peluncuran Gernas Baku di PAUD Salsabila, yang berada dalam komplek Kantor Wali Kota Banda Aceh, Darwati A Gani dan Dyah Erti Idawati berkunjung ke sejumlah PAUD dengan tim berbeda.

Darwati bersama Ketua DWP Aceh dan Nurmiaty AR selaku Bunda PAUD Kota Banda Aceh, berkunjung dan meluncurkan program Gernas Baku di TK Negeri 2 Kota Banda Aceh dan perwakilan sejumlah PAUD se-Kecamatan Darul Imarah, di Aula Kantor Camat Darul Imarah. Di lokasi ini, Darwati dan rombongan juga disambut oleh Bunda PAUD Aceh Besar, Rahmah.

Sementara itu, Dyah Erti menuju PAUD Permata Lampulo dan PAUD Islam terpadu Mina. Usai melakukan aktivitas di dua PAUD tersebut, Dyah Erti kembali berkumpul bersama Darwati A Gani di Pantai Lampuuk untuk meluncurkan Gernas Baku, bersama PAUD Pertiwi.

Dalam sambutannya, Darwati yang juga merupakan Bunda Baca Aceh mengingatkan para orang tua untuk menumbuhkan minat membaca pada anak-anak.

"Orang tua milenial cenderung melakukan langkah instan untuk mendiamkan rengekan anak-anaknya, yaitu dengan memberikan mereka gawai dan membiarkan mereka asyik sendiri tanpa pemantauan. Padahal, orang tua kita di masa dulu telah memberi contoh dengan mempersiapkan waktu untuk membimbing kita," kata Darwati.

Menurut Darwati, kemajuan teknologi membawa perubahan besar pada kehidupan manusia. Dia mengibaratkan kehidupan sekarang seperti dua sisi mata uang.

"Ibarat dua sisi mata uang, di samping membawa dampak positif, kemajuan teknologi juga menghadirkan dampak negatif. Dan, yang paling terkena imbas dari dampak negatif teknologi ini adalah generasi muda," kata Darwati.

Darwati berpesan agar orang tua berperan penting dalam menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif bagi perkembangan dan tumbuh kembang anak.

"Bila anak, terutama pada usia yang masih dini, telah diperkenalkan dengan gadget, maka dikhawatirkan proses perkembangan mental dan tumbuh kembangnya menjadi terganggu."

Darwati mengingatkan, usia dini merupakan masa-masa emas dimana anak akan sangat mudah untuk menyerap informasi atau pengetahuan dari lingkungannya. Menurutnya pembentukan karakter anak juga sudah dimulai sejak masa-masa usia dini.

"Inilah masa-masa di mana anak sangat membutuhkan quality time dari orang tuanya. Oleh karenanya, alangkah sangat disayangkan apabila usia tersebut habis di depan gawai, apakah dengan menonton youtube, memainkan game dan sebagainya. Karena itulah, pemerintah mencanangkan Gernas Baku," imbuh Darwati.

Peluncuran Gernas Baku bertujuan untuk menumbuhkan minat baca pada anak, meningkatkan kemampuan komunikasi, menyampaikan ide anak, meningkatkan jiwa imajinasi, daya pikir anak, mempererat hubungan sosial emosi orang tua dan anak serta meningkatkan rasa ingin tahu.

Darwati menuturkan, menumbuhkan minat baca pada anak lebih penting daripada anak cepat membaca. Hal ini berdasar pada rasa ingin tahu yang besar, yang akhirnya memacu anak cepat membaca. Untuk meningkatkan minat dan rasa ingin tahu anak, maka diperlukan pendampingan orangtua melalui kegiatan bercerita dan membacakan buku kepada anak.

"Kebiasaan orangtua kita di masa lalu yang begitu tekun mengajarkan Alquran kepada anak-anaknya harus digalakkan kembali kepada ibu-ibu era milenial. Jadikan waktu ba'da Maghrib sebagai waktu keluarga atau dalam istilah trend saat ini adalah quality time."

"Sebagai orang tua, kita tentu dituntut untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan untuk menghadirkan suasana yang nyaman bagi anak dengan membaca buku, sehingga secara perlahan, ketergantungan terhadap gawai bisa ditinggalkan, dan anak-anak kita lebih memilih buku dari tablet atau hp," ujar Darwati lagi.

Di akhir sambutannya, Darwati mengajak para orang tua untuk menjadikan budaya baca sebagai salah satu faktor penting dalam list aktivitas harian. "Dengan semangat membaca, maka anak-anak akan turut bersemangat untuk membaca," kata Bunda PAUD Aceh tersebut.

Darwati sempat membacakan beberapa cerita di PAUD Negeri 2 Kota Banda Aceh. Para murid terlihat antusias mendengarkan dongeng singkat dari Bunda Baca Aceh itu. Sementara di Kecamatan Darul Imarah, Darwati berkesempatan melihat aksi dan kreativitas murid-murid PAUD serta menyanyikan mars Gernas Baku bersama.

Di Lampuuk, usai memberikan sambutan, Darwati terlihat asyik bermain tarik tambang melawan murid-murid PAUD Pertiwi. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, sejumlah masyarakat yang menyadari kehadiran First Lady Aceh itu langsung mengajak berswafoto.(H)
Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda