kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Menyisir Pameran Anak Arsitektur

Menyisir Pameran Anak Arsitektur

Selasa, 25 Februari 2020 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indra Wijaya

Rifal, berpose pada Pameran Karya Arsitektur (Pakar) di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Senin (24/2/2020). (Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Lelaki itu tampak lesu dan pucat. Bibirnya pucat dengan lingkar mata yang make up hitam. Wajahnya diberi bedak sedikit tebal. Badannya terbungkus pelastik dengan slasiban yang melilit. Ia duduk berpose diatas kursi depan meja dalam ruangan sempit itu. 

Ia duduk terkurung di sudut ruangan bak dalam penjara berukuran 2x1 itu. Wajahnya tampak suram ditambah dengan warna plastik hitam yang ia pakai. Penjara itu terbuat dari tali rafia. Ia tampak menampakkan kegusaran hati. Tampak tersirat dari semua atribut yang ia pakai.

“Ini menceritakan kondisi mahasiswa akhir yang saat ini sedang nyusun tugas akhir,” kata Rifal yang menjadi roll model pada pameran tersebut.

Ia menbandingkan bagaiman keluh kesah yang dihadapi mahasiswa akhir teruma jurusan arsitektur. Lewat pameran ini, ia ingin memberikan perbandingan bagaimana realita ketika menyelesaikan tugas akhir.

“Kalau dikita jurusan Arsitektur, untuk nyelesain tugas akhir itu kita seharian di dalam Lab. Beda sama jurusan. Nah, itulah saya buat konsepnya seperti terkekang dalam penjara,” katanya.

Sebelum tiba di ruangan ia yang tempati, saya melewati ruangan yang menyuguhkan hasil kerja mahasiswa jurusan Arsitektur, Unverisitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Pameran Karya Arsitektur (PAKAR). Ruangannya agak bercahay sedikit gelap. Awal mula masuk dari pintu depan terpapang jelas sebuah seni abstrak yang membuat kepala sedikit berpikir apa maksud dari gambar ini. 

Semakin kedalam ruangan, karya seni lainnya semakin membuat mata terpesona. Ada karya mahasiswa yang mendesain bangunan ataupun desain interior sebuah untuk ruangan keluarga. 

Ketua Panitia Amri Fauzal Husain mengatakan, konsep dari pameran tersebut mengusung bagaiman proses perjalanan dalam menempuh pendidikan di jurusan Arsitektur. Dari ruang ke ruang, menampilkan apa saja tugas yang akan mereka kerjakan hingga akhirnya pada semester terakhir.

“dari ruang pertama, menceritakan bagaimana mahasiswa semester awal itu. Apa saja tugas yang harus mereka kerjakan. Hingga mereka pada ruangann terakhir,”katanya saat dijumpai dialeksis.com, Senin (24/5/2020).

Pameran yang diadakan selama tiga hari itu, ia berharap untuk pameran seperti agar bisa ditampilkan lebih besar algi. Tak hanya pameran ini ditujukan hanya kepada lingkungan kampus saja. Akan tetapi ke masyarakat luas.

“Mungkin di tahun depan kita mau mengajak dari Dinas Pendidikan untuk pameran karya arsitektur ini diadakan diluar tidak hanya dilingkungan kampus saja,” harapnya (IDW)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda