DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 14 orang mahasiswa International Business Economics Program (IBEP) Fakultas Ekonomi dan Binis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti IBEP Mobility Program ke Thailand dan Malaysia pada tanggal 29 November - 6 Desember 2023.

Selama 8 hari disana, para mahasiswa telah menjalankan 5 agenda internasional yaitu terdiri dari International Joint Seminar, International Community Service Collaboration, International Joint Student Organization Talks, International Company Visit, dan International Visiting Lectures Collaboration.

Ketua International Business Economics Program (IBEP) USK, Talbani Farlian, SE.MA.AWP mengatakan, mobility program ini merupakan salah satu program unggulan dari IBEP selain World Class Research Program (WCRP).

Lebih lanjut, Talbani menyampaikan bahwa kelima program internasional itu sudah berhasil dilakukan sesuai perencanaan dan mendapat apresiasi dari 2 kampus ternama tersebut yakin Thaksin University dan Universiti Sains Malaysia (USM).

Kata Talbani, khusunya dosen dan mahasiswa di Thaksin University Thailand mengaku takjub dengan kemampuan membuat paper mahasiswa FEB USK yang lebih beyond atau triple step ahead dibanding mereka. 

"Mereka belum sampai di titik itu, mahasiswa semester 3 disana belum ada presentasi paper, tapi USK kita sudah berikan tools akademik, opening hingga referensi. Mahasiswa FEB USK sudah kita latih sejak semester 1," jelasnya.  

Alumni jebolan S2 Georgia State University Atlanta Amerika itu membeberkan alasan memilih Thailand dan Malaysia dalam internasional mobility program kali ini, karena kedua kampus tersebut sudah menandatangani MoU/MoA dalam kesepahaman Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT). 

"Dari universitas yang kita tuju itu sudah melaksanakan kesepahaman kerjasama youth to youth, sehingga kita mengimplementasi kesepakatan tersebut dengan implementation of agreement (IA)," kata Mantan Kepala Cabang PNM pertama di Aceh itu. 

Sebagaimana diketahui, D3 Keuangan dan Perbankan FEB USK juga sudah menandatangani implementation of agreement (IA) dengan Thaksin University dalam hal mewujudkan kelima 5 agenda internasional diatas. 

Di Thaksin hebatnya lagi, kata Talbani, USK diberikan kepercayaan untuk menjadi co-chair atau wakil ketua dari penyelenggaraan internasional conference terbesar di dunia di daerah Thailand selatan pada tanggal 23-25 Mei 2024 mendatang.

"Pencapaian terbesar kita juga dipercayakan sebagai reviewer paper dunia. Selanjutnya kita diberikan kesempatan untuk sama-sama ke Polandia dan Slovenia Eropa di bulan Juni dan September 2024 dalam rangka internasional joint conference dan join research untuk presentasi disana," sebutnya dengan penuh semangat. 

Selain itu, sambung Talbani, mahasiswa Thaksin University juga ingin mengunjungi USK untuk sinkronisasi kurikulum, sehingga nanti bisa saling bertukar belajar dan mendapat double degree program. 

"Hal itu semua ingin kita implementasikan sesuai arahan dekan dan rektor untuk USK menuju world class university," tutupnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FEB USK, Prof.Dr.Abd Jamal, SE, MSi meminta para dosen bisa lebih meningkatkan kualitas pembelajaran akademik dan non akademik, karena kegiatan seperti pengabdian perlu diperbanyak supaya bisa bersaing secara nasional dan internasional.

"Kegiatan seperti student mobility program ini selalu kita dukung supaya mahasiwa punya pengalaman internasional, juga sebagai perwujudan program MBKM," jelasnya. 

Kegiatan internasional, kata Prof Jamal, memang satu kewajiban dan rangka Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), untuk itu pihaknya selalu mengutamakan mahasiswa melakukan kegiatan nasional dan internasional.  

Prof Jamal juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua IBEP USK, Talbani Farlian yang sudah bekerja keras membimbing mahasiswa untuk go internasional.

"Kita berharap tidak berhenti disitu, dalam rangka meningkatkan kualitas akreditasi kampus, mahasiswa juga bisa menjadikan presentasi yang dituangkan dalam bentuk artikel internasional sehingga kampus ini semakin go global," terangnya.