Menkue Optimis Terjadi Pemulihan Rebound di Indonesia
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. [Foto: Tangkapan Layar/Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Keuangan Indonesia membuat live Koferensi Pers di channel Youtube Kemenkue RI, APBN KITA Edisi Agustus 2021 yang pemaparannya disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Dalam pemaparannya yang disimak oleh Dialeksis.com, Rabu (25/08/2021) Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, masuk ditahun 2021 ada optimisme terjadinya pemulihan rebound baik di negara-begara ASEAN maupun G20.
“Ini terlihat dalam data Ekonomi kuartal II, Tren positif dilihat ditunjang oleh PMI Manufaktur, sejak juli tumbuh solid 55,4% yang didukung kuat kinerjanya di AS dan Eropa, aktifitas Perdagangan juga berjalan kuat, dan harga komoditas masih dalam tren kenaikan termasuk dalam komoditas unggulan Indonesia,” ucapnya dalam konferensi pers.
Kemudian, Sri Mulyani menyampaikan, namun, varian Delta yang menyebar di 148 Negara, pada tanggal 17 Agustus kemarin sudah lebih dari 140 negara. “Ini berpotensi untuk melemahkan beberapa tren rebound, kasus kematian dan kasus positif covid-19 juga meningkat, yang kemudian beberapa negara melakukan restriksi, bahkan ada yang lebih ekstrem melakukan lockdown,” tukasnya.
Selanjutnya Sri Mulyani mengatakan, mobilitas masyarakat Indonesia yang merupakan indikator secara tidak langsung terhadap aktifitas ekonomi atau kondisi Covid-19 yang terkontrol atau tidak.
“Sejak adanya varian Delta, pemerintah sudah melakukan PPKM level-4 di Jawa-Bali yang sangat ketat, adapun dampak PPKM ini membuat mobilitas rata-rata langsung drop ke -17%, meskipun dibulan agustus terjadinya turning around, ini yang diharapkan,” ucapnya lagi.
Tentu Terjadinya perbaikan mobilitas secara konsisten yang dilakukan diberbagai wilayah diseluruh Indonesia. Distribusi PDB Sumatera 21,7%, Jawa 57,9%, Bali Nusra 2,9%, Kalimantan 8,2%, Sulawesi 6,9%, dan Maluku Papua 2,4%.
“Pada saat terjadinya covid-19 yang melonjak maka mobilitas secara drasti menurun dan itu sangat terasa sekali kemarin saat pemberlakuan PPKM level-4 Jawa-Bali, namun dijawa secara grafik GMI sudah mulai membalik lagi di bulan Agustus, sedangkan daerah lain belum ada pembalikan tren mobilitas yang meningkat, Cuma di Jawa yang sudah menunjukkan pembalikan mobilitas,” jelasnya. [ftr]