DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Dalam rangka memberikan pemahaman sejarah tentang perdamaian Aceh kepada mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menggelar Diskusi Publik, Kamis (29/11) di Aula Fakultas Syariah, kampus IAIN Lhokseumawe. Dengan mengusung tema "membangun semangat dan sikap konstruktif dalam merawat serta menjaga perdamaian Aceh." 

M. Atar, Ketua Umum HMI cabang Lhokseumawe-Aceh Utara didampingi ketua pelaksana, Riska Suandi menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk dan upaya mensosialisasi pentingnya mahasiswa dalam menjaga perdamaian Aceh.

"Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam membangun sikap memiliki nilai-nilai ke-Acehan dan mengetahui sejarahnya," jelasnya.

Ia juga menambahkan, HMI tidak pernah tutup mata atas konflik yang terjadi dan akan selalu mengawal. 

"Oleh sebab itu kita melaksanakan kegiatan tersebut agar pemuda paham dan untuk terus menjaga dan merawat perdamaian yang telah terjadi di Aceh. Kita tahu pasti ke depannya banyak momen. Momen yang mengakibatkan terjadi gesekan hingga menimbulkan konflik, ini bisa di atasi dengan dini, bahwa nikmat damai ini harus kita kawal bersama," tegas Atar. 

Kegiatan yang dimoderatori oleh Fakhrurrazi, menghadirkan pembicara dikalangan akademisi dan praktisi, diantaranya Al Chaidar selaku pengamat konflik, Dr. Nirzalin selaku sosiolog Uminal, Mujiburrahman selaku duta perdamaian, dan Wen Rimba Raya selaku mantan jubir Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Linge. (fah)