Mengeluh Sakit, Pria Medan Ditemukan Tewas di Kamar Kos Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Seorang pria asal Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, berinisial SU (48), ditemukan meninggal di kamar kos yang dihuninya di Gampong Lampulo, Kuta Alam, Banda Aceh, pada Jumat pagi. Dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Seorang pria asal Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, berinisial SU (48), ditemukan meninggal di kamar kos yang dihuninya di Gampong Lampulo, Kuta Alam, Banda Aceh, pada Jumat pagi.
SU ditemukan oleh seorang rekan, Putra Mulia Ramanda (28), dalam kondisi terbaring kaku di atas tempat tidur.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, melalui Kapolsek Kuta Alam, AKP Suriya, mengonfirmasi penemuan jasad SU. AKP Suriya menjelaskan bahwa keberadaan SU yang tak bernyawa di kamar kosnya pertama kali diketahui setelah istri korban, yang tidak menerima panggilan dari suaminya sejak semalam, meminta Putra untuk mengecek kondisinya.
"Istrinya menghubungi Putra karena merasa khawatir setelah semalam tidak menerima panggilan dari korban, yang sempat mengeluh sakit badan," jelasnya dalam keterangan kepada awak media, Jumat, 1 Oktober 2024.
Saat ditemukan, kondisi korban sudah tak bernyawa, terbaring di atas kasur di dalam kamar yang terkunci dari dalam.
Putra segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta Alam, yang kemudian ditindaklanjuti dengan mengirimkan tim kepolisian dan Inafis Satreskrim Polresta Banda Aceh untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil pemeriksaan sementara di lokasi kejadian menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka di tubuh SU, serta tidak ada barang berharga milik korban yang hilang.
"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan awal, kami tidak menemukan tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Seluruh barang berharga milik korban juga tampak utuh di kamar kos," ujar AKP Suriya.
Kondisi tersebut mengarahkan dugaan awal bahwa SU meninggal karena faktor kesehatan, terutama mengingat keluhan korban kepada istrinya yang menyebutkan rasa sakit pada tubuhnya sehari sebelumnya.
“Korban sempat mengeluh sakit kepada istrinya, sehingga kami lebih condong pada dugaan penyebab alami daripada adanya unsur tindak pidana,” tambah AKP Suriya.
Saat dikonfirmasi mengenai penyebab kematian suaminya, istri korban menerima dengan ikhlas. Ia menyampaikan bahwa suaminya memang sering mengalami keluhan kesehatan, yang diduga menjadi faktor dalam kejadian ini.
Setelah proses pemeriksaan di rumah sakit, jenazah SU dibawa ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh untuk disemayamkan dan menjalani proses fardhu kifayah sebelum dipulangkan ke Medan.
Berkat bantuan tempat kerja almarhum, jenazah akan diterbangkan ke Medan dengan pesawat agar dapat segera disemayamkan di rumah duka.
"Kami membantu pemulangan jenazah dengan memfasilitasi perjalanan udara, sesuai dengan permintaan keluarga dan sebagai bentuk penghormatan terakhir dari tempat korban bekerja,” pungkasnya.
- Diduga Diturunkan 1 Mil dari Bibir Pantai, 6 Rohingya Tewas Tak Bisa Berenang
- Tim Kosabangsa UUI Gelar Workshop Pengembangan UMKM Ramuan Tradisional Makjun di Klieng Meuria
- Industri Kosmetik Didominasi IKM yang Jeli Memanfaatkan Bahan Alami dan Kearifan Lokal
- BBPOM Gerebek Toko Online Jual Kosmetik Ilegal Beromzet Miliaran Rupiah