kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mencermati Esensi Qurban Lewat Khotbah Idul Adha

Mencermati Esensi Qurban Lewat Khotbah Idul Adha

Senin, 17 Juni 2024 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : biyu

Khotib Dr. Israk Ahmadsyah, M.Ec, M.Sc  khotbah di Mesjid Oman Al-Makmur, Lampriek Idul Adha, Banda Aceh, Senin, 17 Juni 2024. Foto: uin.ar-raniry.ac.id


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Khotib Dr. Israk Ahmadsyah, M.Ec, M.Sc membuka khotbahnya di Mesjid Oman Al-Makmur, Lampriek, Banda Aceh, Senin, 17 Juni 2024, dengan mengajak jamaah menghayati esensi ibadah qurban dalam Islam. Momentum Idul Adha 1445 Hijriah itu, kata Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry itu, menjadi waktu istimewa untuk merefleksikan makna luhur dari menyembelih hewan kurban.

Israk mengupas asal muasal ibadah qurban yang bersumber dari peristiwa monumental Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail Alaihimassalam. Khotib mengutip sabda Rasulullah SAW, "Ibadah qurban ini adalah sunnah bapak kalian, Nabi Ibrahim AS."

Dalam khutbahnya, Israk mengisahkan bagaimana Nabi Ibrahim yang tinggal di lembah yang sepi, Mina, mendapat ujian berat dari Allah untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Meski dijerat bujuk-rayu setan, Ibrahim tetap ikhlas ingin mentaati perintah Tuhan. 

"Keteguhan iman mereka diuji dengan perpindahan tiga kali tempat sebelum penyembelihan," ujarnya saat Dialeksis mendengarkan ceramahnya.

Akhirnya, setelah melewati ujian berat itu, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba kurban. Peristiwa itu kemudian menjadi lambang ditunaikannya ritual wajib bagi jamaah haji dalam melempari tiga tugu jumrah di Mina.

Israk lalu menyoal esensi sesungguhnya dari ibadah berqurban. Menurutnya, tidak semata berada pada daging hewan kurban yang disembelih. Tetapi motivasi dan spirit dibalik pengorbanan itu yang lebih diutamakan. 

"Binatang kurban yang disembelih hanyalah lambang dari sifat-sifat buruk seperti rakus, tamak, dan insting membunuh yang mesti dipangkas," paparnya.

Dengan khidmat, khotib mengakhiri sambutannya dengan mengingatkan jamaah untuk mengaktualisasikan makna luhur qurban berupa kepedulian dan kedermawanan kepada sesama, khususnya kaum dhuafa. 

"Semoga kita bisa menghayati pesan qurban sebagai hamba Allah sekaligus khalifah di muka bumi," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda