Membahayakan, Kendaraan Antri Di Jembatan Peudada Pada Malam Hari Lewati Oprit
Font: Ukuran: - +
Reporter : fajri
Sejumlah pengguna jalan lintas Nasional Medan-Banda Aceh yang melewati jembatan Peudada pada Rabu malam (7/7/2021) sekitar pukul 23.53 Wib mengeluhkan pengabaian keselamatan pengguna jalan. [Foto: Fajri]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sejumlah pengguna jalan lintas Nasional Medan-Banda Aceh yang melewati jembatan Peudada pada Rabu malam (7/7/2021) sekitar pukul 23.53 Wib mengeluhkan pengabaian keselamatan pengguna jalan.
Ari salah satu penumpang Bus tujuan Banda Aceh yang melewati jembatan Peudada melihat secara langsung kurangnya kesiapan petugas dari rekanan yang mengatur sistem buka tutup jalan tersebut. Sehingga terkesan keselamatan penggunan jalan diabaikan.
Pada Rabu malam kata Ari dirinya bersama beberapa teman pulang dari Medan menuju Banda Aceh. Ari melihat langsung dimana mobil yang antri yang sedang menunggu sistem buka tutup di jembatan melewati OPRIT (segmen jalan yang menghubungkan jalan raya dengan jembatan_red).
"Masak mobil yang antri bisa masuk ke jembatan. Idealnya mana boleh seperti itu. Ini menyangkut keselamatan pengguna jalan, kok bisa diambaikan,"keluh Ari, Kamis (8/7/2021) kepada Dialeksis.com
Bahkan pada malam tersebut Ari juga melihat tidak ada petugas yang mengatur sistem buka tutup jalan. Untuk itu Ari bersama pengguna jalan lain berharap kepada rekanan pelaksana jembatan tersebut agar Standar Operasional Prosedur (SOP) benar-benar dapat diterapkan dilapangan untuk keselamatan bersama.
Sementara itu, Satuan Kerja Pelaksana (Satker) Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Aceh, Teuku Hermansyah ST MT dikonfirmasi Dialeksis.com terkait keluhan pengguna jalan tersebut.
Teuku Hermansyah mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Satlantas Polres Bireuen antria diizinkan di Oprit Jembatan.
"Koordinasi kami dengan pihak Satlantas Polres Bireun, Antrian yang diizinkan di oprit jembatan. Mungkin ada pengendara yg nakal dan gak sabaran. Akan kami laporkan pihak pengamanan polres supaya ditertibkan ulang,"kata Teuku Hermansyah menjawab Dialeksis.com melalui pesan WhatApps.
Sementara itu rekanan pelaksana jembatan tersebut PT Ramai Jaya Purna Sejati Banda Aceh Farid menjelaskan pihaknya selalu menempatkan petugas yang menjaga. Mungkin boleh jadi ada pengguna jalan yang menerobos melewati oprit.
"Secara mekanisme memang tidak kita izinkan mobil yang antri menunggu melewati batas oprit di jembatan. Mungkin ada yang menerobos," jelas Farid. (Fajri Bugak)