Beranda / Berita / Aceh / Mawardi Ali: Datanglah ke Jantho, Prestasi atau Korupsi!

Mawardi Ali: Datanglah ke Jantho, Prestasi atau Korupsi!

Kamis, 19 Mei 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar
Jantho Panorama Park. [Foto: Serambi on TV/Tribunnetwork]

DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Kehadiran tempat wisata Jantho Panorama Park (JPP) yang ada di Gampong Bukit Meusara, Aceh Besar, dituding menggunakan Dana Otonomi Khusus (Otsus) untuk keuntungan pribadi Bupati Aceh Besar Mawardi Ali.

Padahal Mawardi Ali menegaskan kalau pembangunan JPP itu tidak pernah menggunakan dana otsus, melainkan menggunakan uang miliknya sendiri.

Sore hari tadi, Kamis (19/5/2022), reporter Dialeksis.com berkesempatan melakukan sesi wawancara eksklusif menanyakan perihal dugaan dana Otsus mengalir ke lahan pribadi.

Yang perlu diluruskan, kata Mawardi, anggaran Otsus dengan nilai Rp1 milyar itu hanya dipakai untuk kegiatan Normalisasi Krueng Jantho RT 6 Gampong Bukit Meusara. Sedangkan selebihnya seperti untuk mempercantik lahan dan sebagainya menggunakan uang pribadi Mawardi.

“Nggak ada itu. Itu uang pribadi. Nggak benar tudingan itu,” ujar Mawardi kepada reporter Dialeksis.com.

Tarik mundur ke belakang, Mawardi bercerita bahwa kegiatan normalisasi Krueng Jantho berawal dari permintaan kepala desa setempat. Kepala desa di sana meminta ke Bupati Aceh Besar untuk memperbaiki sungai karena sering banjir.

Alhasil, Bupati Aceh Besar, atas permintaan warganya itu menyiapkan anggaran negara, sehingga muncullah kegiatan normalisasi Krueng Jantho.

Namun, hanya karena ada tanah milik Mawardi di sana, kegiatan normalisasi Kreung Jantho yang menggunakan dana Otsus itu diindikasikan dipakai untuk keperluan bisnis pribadi.

Mawardi membantah mentah-mentah. Ia tidak pernah mengklaim kalau sungai itu miliknya. Bagi Mawardi sungai adalah milik bersama.

Malahan, kata Mawardi, tidak ada indikasi keuntungan pribadi di sana. Contohnya, ketika para wisatawan datang berkunjung ke JPP tidak pernah sekalipun dibebankan tarif biaya masuk (tiket masuk).

Justru dengan hadirnya JPP, perkembangan ekonomi masyarakat Aceh Besar makin menggeliat dengan terbukanya akses wisata baru.

“Kan bukan tanah saya saja di situ, banyak tanah-tanah masyarakat yang lain. Malahan tanah saya yang dijadikan tempat pembuangan saluran. Coba lihat saja sendiri ke Jantho, prestasi atau korupsi,” tegas Mawardi. [AKH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda