Beranda / Berita / Aceh / Mawardi Ali Beberkan Program Cetak 604 Hafidz di Aceh Besar

Mawardi Ali Beberkan Program Cetak 604 Hafidz di Aceh Besar

Minggu, 19 Agustus 2018 12:22 WIB

Font: Ukuran: - +

Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali membuka acara seleksi hafidz 30 juz Alquran termuda Kabupaten Aceh Besar yang berlangsung di Hotel Permata Hati, Desa Meunasah Mayang, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (19/8/2018).



DIALEKSIS.COM | Aceh Besar- Bupati Aceh Besar Ir. Mawardi Ali membuka acara seleksi hafidz 30 juz Alquran termuda Kabupaten Aceh Besar yang berlangsung di Hotel Permata Hati, Desa Meunasah Mayang, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (19/8/2018).


Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar, Carbaini, S.Ag mengatakan sebanyak 31 peserta yang terdiri dari laki-laki dan perempuan untuk mengikuti seleksi hafidz 30 juz Alquran termuda di Aceh Besar. Dan angka ini, kata Carbaini, menunjukkan Aceh Besar memiliki para hafidz termuda terbanyak dari seluruh Aceh.


"Peserta yang mengikuti seleksi hafidz 30 juz ini termuda berumur 14 tahun, sedangkan yang paling tua, batasan umurnya itu sampai umur 19 tahun," kata Carbaini.


Mawardi Ali membuka secara langsung acara seleksi hafidz 30 juz Alquran tersebut. Ia mengatakan, program tersebut bertujuan untuk mencari, memilih sekaligus memberi penghargaan kepada hafidz 30 juz termuda di Aceh Besar, baik dari kaum laki-laki maupun kaum perempuan. Dan mengharapkan program seperti itu dapat menjadi dorongan bagi masyarakat Aceh Besar untuk lebih berlomba-lomba dalam menghafal Alquran.


"Kita akan memberi penghargaan kepada hafidz termuda, kemudian akan kita berikan hadiah (rupiah) 50 juta, yang diserahkan pada pergantian tahun baru islam nanti. Ini program tahun pertama kita dan insyaallah setiap tahun akan kita laksanakan. Dengan tujuan nantinya (hafidz 30 juz termuda) akan kita jadikan duta pelajar yang menjadi icon di Aceh Besar," kata Mawardi.


Selain itu, Mawardi Ali berpesan, bahwa menghafal Alquran tersebut bukan tujuannya untuk memperoleh hadiah. Tetapi, bagaimana seseorang itu dapat memiliki semangat, spirit, dalam menghafal Alquran, namun disamping itu pemerintah akan memberi penghargaan kepada hafidz yang paling muda tersebut.


"Kita berharap anak kita terus memiliki motivasi untuk menghafal Alquran, dan menjadikan menghafal Alquran ini menjadi budaya, seperti yang lakukan negara-negara Islam lainnya," ujar Mawardi.


Disamping itu, dikatakan Mawardi, Aceh Besar juga memiliki program satu desa memiliki satu hafidz 30 juz Alquran. Dan Kabupaten Aceh Besar memiliki 604 desa, tentunya yang diharapkan pemerintah dalam program ini yakni setiap desa memiliki hafidz Alquran. Untuk program itu Pemerintah Aceh Besar nantinya akan menjadikan Pesantren Al Fauzul Kabir Kota Jantho sebagai tempat hafidz Alquran.


"Dan kita mulai pada tahun ini pada semester kedua (kelender akademik sekolah menengah pertama). Dan tim kita sudah mulai seleksi ke kecamatan-kecamatan untuk satu desa satu hafidz, mungkin kita akan mulai dari sekarang sebanyak 200 orang dulu, itu semua kita biayai. Dan yang menang di acara ini (seleksi hafidz termuda) akan kita bawa ke sana untuk menjadi pembimbing bagi yang lainnya," sebut Mawardi.


Lebih lanjut, kata Mawardi, program satu desa satu hafidz di Aceh Besar tersebut diperuntukkan kepada kaum laki-laki. Karena, katanya, sesuai dengan tindaklanjutnya bahwa setelah lulus dari sekolah hafidz tersebut para santri yang memiliki kemampuan bagus akan menjadi imam di desa masing-masing.


"Dan persiapannya adalah terutama bisa menjadi imam di desa masing-masing. Bukan ada perbedaan dengan perempuan tapi diharapkan nanti ada imam, perempuan kan tidak menjadi imam. Kemudian yang mempunyai potensi bagus, hafalan bagus nanti kita akan berikan beasiswa ke luar negeri, untuk kita cetak menjadi ulama besar seperti ulama Aceh dahulu yang terkenal," pungkasnya. (Rel/MC Abes)


Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda