Matinya Gajah di Aceh Timur: Polisi Harus Mendalami Lebih jauh
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Siddiq Al-Idrus. [Foto: For Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Matinya gajah di Aceh Timur menjadi suatu hal yang memilukan bagi masyarakat tentunya.
Aktivis dan juga Penggiat Alam dan Satwa, Siddiq Al-Idrus mengatakan, ini salah satu contoh bahwa selama peran pemerintah sendiri dalam mensosialisasikan terhadap penggunaan jerat itu masih sangat minim.
“Sebelum gajah yang ini, 3 Harimau Sumatera di kawasan HGU juga mati di Aceh Timur,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Senin (2/5/2022).
Siddiq mengatakan bahwa ini menjadi suatu pukulan keras dan menjadi masalah serius untuk ditanggapi.
“Aturan dalam menegakkan hukum terhadap pelaku sejauh ini masih menjadi suatu masalah, karena kecil sekali hukumannya dengan dampak yang dibuatnya (Pelaku pemburu satwa liar), sehingga tak menimbulkan efek jera sama sekali,” ungkapnya.
Lanjut lagi, Siddiq mengatakan, dengan ditemukan bangkai gajah ini dan wilayahnya di kawasan Aceh Timur dengan kondisi dibagian kaki ada bekas jerat.
“Maka bisa dipastikan masih ada jerat lagi disekitar wilayah tersebut, dan yang menjadi pertanyaan disini apakah pelakunya masih orang yang sama?,” sebut Siddiq.
Peran polisi disini penting, Siddiq mengharapkan, agar dilakukan pendalaman kasus. “Apakah pemasangan jerat itu memang untuk hama? Ataukah untuk memburu satwa liar untuk diperdagangkan,” tukasnya.
“Jika memang disini ada peran pihak perusahaan untuk memburu dan membasmi hama, maka disini pihak perusahaan dipastikan akan dikenakan sanksi berat,” pungkasnya. [ftr]