kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / MaTA Desak Polisi Transparan Usut Tuntas Kasus Tanggul Irigasi Ambruk di Aceh Utara

MaTA Desak Polisi Transparan Usut Tuntas Kasus Tanggul Irigasi Ambruk di Aceh Utara

Kamis, 03 Oktober 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Koordinator MaTA Alfian menyebutkan, proyek terkait ambruknya tanggul irigasi di Desa Krueng Seupeng merupakan paket pekerjaan pembangunan tebing Krueng Beureugang dengan nilai pagu Rp. 2.820.000.000,00 dan nilai kontrak Rp 2.704.600.000,00 tahun anggaran 2023. [Foto: Tangkapan layar dari LPSE]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian, mendesak polisi agar serius mengusut tuntas terkait dengan ambruknya tanggul irigasi di Desa Krueng Seupeng, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.

Alfian menyebutkan, proyek ini merupakan paket pekerjaan pembangunan tebing Krueng Beureugang dengan nilai pagu Rp. 2.820.000.000,00 dan nilai kontrak Rp 2.704.600.000,00 tahun anggaran  2023. Pemenang tender CV Mus Brother alamat Desa Lampaseh Kota, Kecamatan Kuta Raja, Banda Aceh.  

“Dengan anggaran hampir 3 miliar ini, saya rasa polisi harus menangani kasus ini dan harus transparan, karena ini tidak hanya merugikan uang negara, tapi kerugian yang dialami oleh masyarakat,” kata Alfian kepada Dialeksis.com, Kamis (3/10/2024). 

Menurut Alfian,hasil penyelidikan pembangunan tebing itu perlu diumumkan kepada publik. Dirinya mengapresiasi polisi sudah menanggapi laporan masyarakat tersebut. 

“Proyek ini sedikit kejanggalan, ini perlu dikaji kelayakan pembangunan, sebab tidak mungkin bisa rusak dengan usia baru satu tahun. Apabila terjadi kekurangan volume, maka berpotensi adanya tindak pidana korupsi. Saat ambruk, tebing itu juga sedang tidak ada bencana alam, maka polisi harus benar-benar transparan memberikan informasi kepada publik,” terangnya. 

Alfian menambahkan, apabila pembangunan ini masih tahap pemeliharaan, maka segera perbaiki. 

“Kalaupun diperbaiki karena masih alasan pemeliharaan, artinya perbaikan tidak lagi menggunakan uang negara tapi uang pribadi,” pungkasnya. [rg]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda