kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Masuki Peralihan Musim, BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter

Masuki Peralihan Musim, BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter

Senin, 30 Januari 2023 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di pesisir untuk waspada potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia. BMKG memprediksi tinggi gelombang mencapai enam meter.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, Senin (30/1/2023).

Dia mengatakan pola angin di beberapa wilayah Indonesia menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya gelombang tinggi pada 30-31 Januari 2023. Eko mengungkap wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara-Timur dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, dan perairan Subi-Serasan. 

"Kemudian perairan timur Bintan, Selat Karimata, perairan barat Kep. Mentawai, perairan barat Enggano, perairan barat Lampung dan Selat Sunda," ungkap dia.

Kondisi itu, kata dia, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan barat Enggano, dan perairan selatan Jawa Barat-Sumba. 

Selanjutnya Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan NTB-NTT.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di perairan barat Kepulauan Lingga, Selat Berhala, Selat Bangka bagian utara, Selat Gelasa, perairan utara Pulau Belitung, dan Selat Karimata bagian selatan. Selanjutnya Laut Jawa-perairan selatan Kalimantan, perairan utara Kep. Kangean, Selat Makasar bagian selatan, dan perairan Kepulauan Sangihe.

"Termasuk di perairan barat Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Kepulauan Banggai, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Jayapura," jelas dia.

Dia mengungkap untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter, berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, dan Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung. 

Kemudian Samudra Hindia Selatan Jawa-Bali, Selat Karimata bagian utara, perairan Kepulauan Karimata, perairan Kepulauan Bintan, perairan timur Kepulauan Lingga, perairan utara Kepulauan Bangka, perairan barat Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Biak. 

Sedangkan untuk gelombang di kisaran sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Anambas, perairan barat Kepulauan Natuna, perairan utara Subi-Serasan, Laut Natuna dan perairan selatan Kepulauan Natuna.

"Lalu, untuk gelombang ekstrem dikisaran 6-9 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Natuna," jelas dia.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Untuk nelayan diminta waspada di kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m. Kemudian kapal tongkang waspada dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m.

Selain itu, kapal ferry harus waspada pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m. Sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar harus waspada dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda