Maskapai Garuda Layani Penerbangan Umrah dari Aceh, Amphuri: Berkat Doa Semua Pihak
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Aceh, Welly Rifandi. [Foto: for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia akan kembali melayani penerbangan umrah dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) mulai 3 Agustus 2023 mendatang. Rencananya, penerbangan ke tanah suci tersebut akan berlangsung sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sebulan.
Hal tersebut disampaikan oleh General Manager Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh, Nano Setiawan saat bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal di Kantor Dinas Perhubungan Aceh, pada Senin (15/5/2023).
Menanggapi hal itu, Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Aceh, Welly Rifandi menyampaikan apresiasi kepada pihak yang selama ini telah berjuang untuk mengembalikan armada Garuda Indonesia melayani penerbangan umrah di Aceh.
“Alhamdulillah penerbangan Garuda Indonesia sudah mulai eksis lagi di Aceh, berkat doa dan perah semua kita baik pemerintah, Amphuri dan asosiasi lokal,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Selasa (16/5/2023).
Welly menyampaikan, dengan bertambahnya armada untuk perjalanan umrah dan haji menjadi bukti bahwa Garuda Indonesia masih bisa bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dan pusat.
“Tentunya ini menjadi persaingan menuju umrah juga akan menjadi pilihan buat masyarakat menuju tanah suci sebagai penyelenggara umrah kami komit memberikan pelayanan terbaik,” ucapnya.
Menurutnya, sudah saatnya adanya penambahan penerbangan sebagai pilihan masyarakat, agar tidak ada penerbangan yang bermain tunggal sehingga menjadi monopoli di pasar.
“Dengan adanya Garuda Indonesia bisa jadi diikuti Airline lain sehingga Aceh dapat menjaga juga bandara SIM menjadi bandara internasional dan harus dipertahankan,” terangnya.
Welly juga membeberkan, kedepan ada kemungkinan armada Qatar Airways akan muncul juga di Indonesia, tetapi masih level dari Medan. Hal ini masih jadi PR juga bagi Aceh, jika Pemerintah Aceh siap dan bisa melobi tentu akan jadi sebuah terobosan. (Nor)