Beranda / Berita / Aceh / Masjid Raya Baiturrahman Siap Sambut Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Siap Sambut Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Rabu, 18 Desember 2024 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Replika Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rangka memperingati 20 tahun tsunami Aceh, Masjid Raya Baiturrahman telah mempersiapkan diri sebagai pusat refleksi dan edukasi bagi masyarakat, pemerintah, serta tamu undangan. 

Kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Saifan Nur, menyampaikan bahwa persiapan telah dilakukan dengan matang untuk menyambut kegiatan besar ini.

Dalam hal ini, kata Saifan Nur, konsep yang diusung adalah area taman terbuka, di mana masyarakat dapat berkumpul, mengenang, dan merefleksi tragedi tsunami. 

"Meski pengerjaan payung elektrik belum selesai sepenuhnya, kami optimis bahwa pelataran marmer akan siap digunakan. Dengan ini, masyarakat dapat bersila dan menikmati suasana peringatan dengan nyaman," ujar Saifan Nur kepada Dialeksis.com, Rabu (18/12/2024).

Peringatan 20 tahun tsunami Aceh juga menjadi ajang refleksi bagi masyarakat dan dunia. 

Saifan Nur mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghadiri acara ini, tidak hanya untuk mengenang para korban yang telah gugur, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi bencana.

"Tragedi tsunami Aceh adalah simbol solidaritas global yang luar biasa. Bantuan dari berbagai penjuru dunia menunjukkan betapa pentingnya kerja sama internasional dalam merespons bencana besar. Kini, Aceh berdiri sebagai provinsi yang tangguh dan menjadi simbol kekuatan solidaritas dunia," tegas Saifan.

Selain refleksi dan edukasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan tradisi Islami Aceh kepada masyarakat nasional dan internasional. 

Saifan menyebutkan bahwa Masjid Raya Baiturrahman, yang menjadi ikon Aceh, akan menjadi pusat kegiatan spiritual, budaya, dan sosial dalam peringatan ini.

"Melalui peringatan ini, kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Aceh adalah wilayah yang tidak hanya tangguh dalam menghadapi bencana, tetapi juga kaya akan tradisi Islami yang kuat," tambahnya.

Pemerintah Aceh berharap bahwa peringatan ini tidak hanya menjadi ajang mengenang, tetapi juga menjadi pembelajaran kolektif untuk membangun ketahanan berkelanjutan.

"Kami ingin masyarakat memahami pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Tsunami adalah pelajaran berharga bagi kita semua untuk terus memperbaiki sistem dan memperkuat solidaritas antarbangsa," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI