Beranda / Berita / Aceh / Masjid Raya Baiturrahman Sangat Pantas Dijadikan Warisan Dunia

Masjid Raya Baiturrahman Sangat Pantas Dijadikan Warisan Dunia

Kamis, 19 November 2020 19:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora
[Dok. Kesbangpol Kota Banda Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masjid Raya Baiturrahman (MRB) bakal diusulkan ke UNESCO sebagai situs warisan dunia (world heritage). Wacana tersebut terungkap dalam Fokus Gruop Discussion (FGD) pada Rabu (18/11/2020) kemarin. Pemerintah Aceh berencana melakukan pemugaran untuk mengembalikan desain mesjid sebagaimana aslinya.

Menanggapi itu, Kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman, Ridwan Johan mengatakan MRB memang sangat layak untuk dijadikan warisan dunia. Namun, keadaan masjid tidak dipugar, hanya perbaikan di beberapa tempat tertentu.

"Nanti dicat yang bagus, mana yang kurang ditambah. Masjidnya nggak dipugar, karena ini masjid khas keacehan dan sudah jadi masjid nasional," ujarnya Ridwan saat dihubungi Dialeksis.com Kamis (19/11/2020).

"Kemudian masjid lain juga belum ada yang seperti masjid raya ini, selain di Madinah yang ada payung-payungnya cuma ada di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh kalau di Indonesia," tambahnya.

Kepala UPTD Masjid Raya Baiturrahman itu menjelaskan, untuk saat ini masih dalam tahap perancangan anggaran, tahun 2021 baru dimulai pengerjaannya, seperti penambahan AC, pembersihan tanaman-tanaman dan sebagainya.

"Masjidnya tetap seperti itu, cuma atap dan kubahnya kita cat kembali supaya indah, mihrabnya juga nanti diganti. Bentuk asli masjidnya itu tidak dipugar, hanya penambahan agar lebih indah, catnya kalo udah pudar nanti dicat kembali, ukiran-ukirannya nanti diperbaiki lagi dan kaligrafinya," ujar Ridwan.

Perencanaan ini belum final karena belum adanya rapat khusus dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Ridwan berharap Masjid Raya Baiturrahman ini menjadi lebih indah, menjadi tempat tujuan utama wisatawan dan mancanegara, karena khas budaya Aceh dan khazanah agamanya itu terletak di masjid tersebut.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda