Masjid Al-Furqan Beurawe Banda Aceh Sediakan Kanji Rumbi Gratis Selama Ramadan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Kegiatan memasak bubur kanji rumbi di pelataran Mesjid Al-Furqan Beurawe, Banda Aceh, Kamis (14/3/2024). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Al- Furqan Beurawe Banda Aceh menyediakan kanji rumbi gratis selama ramadan. Kegiatan memasak dan pembagian kanji rumbi dilakukan di pelataran Masjid Al-Furqan Beurawe, Banda Aceh, Aceh, Kamis (14/3/2024).
Diketahui, kanji rumbi merupakan salah satu makanan tradisional khas Aceh yang terbuat dari beras dan dicampur dengan 30 jenis rempah-rempah serta sayur-sayuran itu dibagi-bagikan kepada warga untuk menu berbuka puasa selama bulan Ramadhan
Pengurus Mesjid Al-Furqan Beurawe Banda Aceh, Muhammad Al Kausar mengatakan, untuk bahan masak kanji rumbi didapatkan dari sumbangan masyarakat, ada yang menyumbangkan beras, uang dan bumbu rempah lainnya.
Dikatakan, dalam satu belanga tersebut dibutuhkan uang dengan jumlah Rp800.000 per belanga.
"Jadi setiap hari itu kita masak dua belanga Berarti totalnya 1,6 juta untuk dua belanga," kata Al-Furqan kepada Dialeksis.com, Kamis (14/3/2024).
Al-Furqan mengatakan kegiatan memasak kanji rumbi di Gampong Beurawe telah ada sejak tahun 1998 atau sekitar 26 tahun yang lalu.
Kegiatan pembagian kanji rumbi ini bertujuan untuk menguatkan silaturahmi sesama masyarakat Gampong Beurawe selama bulan ramadan.
"Ini sebenarnya bertujuan untuk menguatkan silaturahmi bagi masyarakat Gampong Beurawe, ada juga yang datang dari berbagai wilayah, kita kasih juga," ujarnya.
Al Furqan mengatakan bahwa untuk proses pembuatan kanji rumbi, maka yang pertama kali yaitu mencampurkan beras, santan, bumbu-bumbu, dan rempah-rempah, serta tambahkan ayam, udang, dan kentang. Masak hingga kental dan tambahkan bawang goreng serta kerupuk sebelum disajikan.
Dalam hal ini, saat proses pembuatan kanji rumbi ini, pihaknya telah melakukan kaderisasi kepada para remaja gampong Beurawe agar bisa memasak kanji rumbi di kemudian hari. Tentunya ini berguna bagi kelestarian adat dan tradisi Aceh selama Ramadan.
"Ini kan tradisi yang sudah puluhan tahun Biar nanti tidak punah ke depannya bagaimana cara kita menjaga tradisi ini? makanya setiap tahun kita pertahankan buka puasa dengan masakan kanji rumbi ini dan kita terus berusaha mencari donatur, kemudian kita didik yang kadang-kadang memasaknya, kemudian ada yang khusus yang meracik bumbunya Kalau bumbunya itu rahasia tidak bisa dicoba-coba, ada orang khusus yang meracik bumbunya," pungkasnya. [nh]