kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Masa Rawat Pasien Covid-19 di Aceh Relatif Sembuh

Masa Rawat Pasien Covid-19 di Aceh Relatif Sembuh

Jum`at, 25 Juni 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Masa rawatan penderita Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) masih sangat relatif. Para ahli di pelbagai negara terus meneliti misteri di balik virus corona, termasuk long covid yang dialami para penyintas Covid-19. Sementara itu, pasien Covid-19 di Aceh sembuh lagi 111 orang, dan enam orang dilaporkan meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada awak media massa di Banda Aceh, Kamis (24/6/2021).

“Misteri masih berkelindan di seputar virus corona dan penyakit, Covid-19, yang ditimbulkannya,” tutur pria yang akrab disapa SAG itu.

Ia mengatakan, di tengah-tengah pandemi yang belum reda ini muncul keluhan gejala jangka panjang setelah seseorang dinyatakan negatif Covid-19, alias sembuh. Istilah yang digunakan para pakar masih beragam. Ada yang sebut sidroma pasca Covid, Covid kronik, dan banyak juga yang sebut Long Covid.

Bagi dr. Muhammad Irhamsyah, Sp.PK, M.Kes, Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, istilah long covid tidak hanya menggambarkan gejala Covid-19 yang dirasakan pasien yang telah negatif hasil swab test PCR, melainkan juga pasien Covid-19 yang masih positif dan perlu perawatan lebih lama, seperti ditulis laman rumah sakitnya (30/10/2020).

Terkait masa perawatan pasien Covid-19, lanjut SAG, menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, 80 persen penderita Covid-19 hanya mengalami gejala ringan dan bisa sembuh dalam waktu 2-3 minggu setelah terkonfirmasi Covid-19, dan sisanya bisa mengalami gejala spesifik dengan masa penyembuhan lebih lama. Kasus-kasus spesifik itu juga lazim di temukan di tanah air.

Seorang tenaga kesehatan berinisial S di Bayuwangi, Jawa Timur, harus dirawat selama empat bulan. Pasien tanpa gejala itu baru dinyatakan sembuh setelah hasil uji swab dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang ke-10 dan 11-nya negatif, kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Bayuwangi, dr Widji Lestariono kepada awak media (11/7/2020).

Pasien OTG (orang tanpa gejala) lainnya berinisial AN di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Ketua Gugus Tugas Covid-19 Tanjungpinang, Rahma menyampaikan kepada awak media (14/7/2020) anak umur 12 tahun itu membutuhkan masa perawatan 75 hari. Ia dinyatakan sehat setelah swabnya yang ke-18 dan ke-19 hasilnya negatif.

Ternyata, jumlah swab juga relatif, tambah SAG. Menurut Prof Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, tidak ada batas minimal swab pasien Covid-19. Setiap pasien berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Selanjutnya, SAG mengatakan, kasus-kasus spesifik seperti itu patut kita sosialisasikan agar masyarakat tidak panik bila mengalami “long covid”. Pada sisi yang lain, masyarakat juga tidak memberikan stigma yang aneh-aneh terhadap penderita Covid-19 yang mengalami gejala spesifik, seperti mengait-kaitkan dengan roh halus, atau sesuatu yang gaib lainnya.

“Tuai amal mendukung kesembuhan pasien Covid-19, bukan menabur stigma yang menzalimi dan menuai dosa. Kita berikhtiar dengan menjalankan protokol Kesehatan sembari berdoa kepada Allah SWT untuk mendapat perlindungan-Nya,” tutur SAG.

Data akumulatif

Lebih lanjut SAG melaporkan kasus akumulatif Covid-19 di Aceh, per 24 Juni 2021, telah mencapai 18.663 orang. Penyintas Covid-19 yang sudah sembuh sebanyak 14.203 orang. Pasien yang sedang dirawat 3.704 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 756 orang.

Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang dilaporkan bertambah hari ini, yakni bertambah sebanyak 73 orang, pasien yang sembuh 111 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah enam orang.

Penderita baru Covid-19 yang dilaporkan itu meliputi warga Banda Aceh 21 orang, Aceh Besar 19 orang, Pidie sembilan orang, Aceh Utara empat orang, Aceh Tengah tiga orang, warga Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Timur, Nagan Raya, dan warga Aceh Singkil, masing-masing dua orang.

Kemudian warga Lhokseumawe, Aceh Barat, dan Aceh Selatan, sama-sama satu orang. Sedangkan empat orang lagi merupakan warga dari luar daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh.

Sementara itu, pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 111 orang, meliputi warga Aceh Jaya 32 orang, Bener Meriah 27 orang, Pidie 16 orang, Bireuen dan Banda Aceh sama-sama 13 orang. Kemudian warga Lhokseumawe lima orang, Sabang tiga orang, dan warga Aceh Barat Daya sebanyak dua orang

“Pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia bertambah lagi enam orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 756 orang,” katanya.

Para penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal tersebut, lanjut SAG, masing-masing warga Bireuen sebanyak dua orang, warga Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Pidie, dan warga Banda Aceh, masing-masing satu orang.

Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 834 orang, meliputi 730 orang selesai isolasi, 20 orang isolasi di rumah sakit, dan 84 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.

Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.524 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.325 orang, sedang isolasi di rumah 159 orang, dan 40 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda