Beranda / Berita / Aceh / Mardani Ali: Kualitas dan Kapasitas Pemilu Kali Ini Luar Biasa Rumitnya

Mardani Ali: Kualitas dan Kapasitas Pemilu Kali Ini Luar Biasa Rumitnya

Rabu, 16 Februari 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana

Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera. [Foto: Geraldi/nvl]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Begini tanggapan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Mardani Ali mengatakan, kualitas dan kapasitas Pemilihan Umum kali ini luar biasa rumitnya.

Tanggapan tersebut dikutip Dialeksis.com pada kanal Youtube PKSTV DPR RI dalam diskusi "Memastikan Demokrasi Berkualitas Melalui Repsentasi Perempuan di Politik," Selasa (15/2/22).

Ia mengatakan, kita perjuangkan dengan optimal 30% keterlibatan perempuan bukan koutanya. Ia bersama anggota lain terus melobi hal ini di DPR itu sendiri.

Kemudian, dirinya juga menyampaikan, sistem paket tidak terjadi namun yang terjadi sistem voting, jadi setiap anggota berhak memilih tujuh anggota KPU dan lima anggota Bawaslu.

Lanjutnya, jika voting ini berjalan maka KPU dan Bawaslu mempunyai peluang 30% itu dapat tercapai. Dan ini bagus menurutnya.

Menurutnya, integritas itu paling penting, tidak ada yang membedakan mulai dari agama, ras, suku, warna kulit, gender, atau lainnya.

"Yang paling penting integritas, tidak peduli latar belakang dia, itu yang akan kita pegang bersama," ucapnya dalam diskusi tersebut.

Kemudian, kualitas atau kapisitas karena Pemilu kali ini luar biasa rumitnya, ini pertama kali Pilpres dan Pilkada diadakan secara bersamaan atau di tahun yang sama.

"Dengan segala kerumitannya, ini memerlukan orang yang kapisitasnya manajerial dan juga leadership yang bagus," ujarnya lagi.

Artinya, ia tidak hanya tau tentang Pemilu saja namun punya kapasitas dalam leadership juga. Contoh pengadaan logistik kemarin berantakan dan repot, kenapa kita tidak bangun ite yang baik tidak sentralistik.

"Sentralisasi bisa dibuat namun harus dengan kontrol yang baik," sebutnya.

"Saya yakin banyak partai punya kemampuan yang sama, jangan berhenti dan jangan menyerah, kalau bisa dikontak terus Komisi II DPR RI dengan berbagai seruan, himbauan, masukan, dan saran sehingga terwujudnya KPU dan Bawaslu yang Inklusif serta integritas," pungkasnya. [au]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda