kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Maraknya Aksi Terorisme, Sistem Pendidikan Indonesia Masih Tergolong Dogmatis Dan Ideologis.

Maraknya Aksi Terorisme, Sistem Pendidikan Indonesia Masih Tergolong Dogmatis Dan Ideologis.

Sabtu, 03 April 2021 11:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Hakim

Foto: Doc Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Terorisme merupakan permasalahan yang kompleks. Istilah terorisme berkaitan dengan kata teror dan teroris yang secara umum belum memiliki definisi yang baku dan universal. Namun demikian negara-negara internasional bersepakat istilah teroris memiliki konotasi negatif yang sekelas atau setara akibatnya dengan istilah "genosida". 

Melihat aksi-aksi terorisme marak terjadi belakangan ini di Indonesia. Hal ini menarik untuk diketahui, untuk itu Dialeksis.com (2/04/2021) menghubungi Dr. Saleh Sjafei S.H., M.Si selaku Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK), sekaligus sosiolog nasional guna memahami penyebab maraknya aksi terrorisme yang terjadi di Indonesia. 

Menurut Dr. Saleh Sjafei salah satu penyebab maraknya aksi terorisme dikarenakan kesalahan sistem pendidikan Indonesia tergolong dogmatis dan ideologis. 

"hal ini yang membentuk belenggu dalam pemikiran bahwa kebenaran hanya milik mereka dan selain dari mereka itu salah, padahal hal ini tidak mengancam mereka secara subtansial." Ujarnya. 

Masih menurut Dr. Saleh Sjafei, salah satu format untuk memberantas sistem dogmatis dan ideologis itu dengan sistem teologi kebebasan atau sistem pendidikan yang mengunakan kebebasan dalam berfikir. 

Ia kembali jelaskan"dalam kehidupan bersama-sama dengan penuh perbedaan baik dari segi agama, suku, budaya dan kemampuan sosial ekonomi, karena itu toleransi dan kebebasan berfikir itu penting untuk dibangun." jelasnya lagi.  

Dirinya menekankan peran pemerintah terjebak dimensi kepentingan banyak pihak,"Peran Pemerintah yang masih terjebak dalam politik kepentingan peralihan suara, maka Pemerintah sulit untuk melakukan sosial engineering ke masyarakat." Ungkapnya. 

Ia juga menambahkan,"mental masyarakat dalam hal, tindakan penerapan praktis dikeseharian juga belum siap. Hal ini yang membuat maraknya terrorisme di indonesia." Pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda