Beranda / Berita / Aceh / Mapesa Sabet Penghargaan dari Kemendikbudristek

Mapesa Sabet Penghargaan dari Kemendikbudristek

Minggu, 29 Oktober 2023 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Sahlan

Delegasi Mapesa berfoto bersama di malam Anugerah Kebudayan Indonesia 2023. Tampak ketua Mapesa, memegang piagam penghargaan. Jum'at, (27/10/2023). [Foto: for Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) menerima penghargaan dari Kemendikbudristek pada malam Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2023 yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Jum'at malam, (27/10/2023). 

Penghargaan tersebut diterima oleh Mizuar Mahdi, selaku ketua Mapesa. Dalam acara tersebut, turut juga dihadiri oleh delegasi Mapesa lainnya.

Dalam wawancara dengan Dialeksis.com via telepon, Mizuar membenarkan bahwa Mapesa baru saja menyabet penghargaan tersebut dan mengaku sangat berterimakasih kepada segenap pengurus, donatur, dan relawan Mapesa selama ini.

"Iya betul, Mapesa menerima penghargaan AKI 2023 tadi malam, dalam kategori Pelestari" ujar Mizuar.

Kemendikbudristek mengapresiasi Mapesa sebagai LSM dedikatif pada kategori pelestari sejarah khususnya sejarah Aceh. Penghargaan ini diberikan atas sumbangsih Mapesa selama 13 tahun ke belakang terhadap pelestarian peninggalan sejarah Aceh.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid. 

Penghargaan AKI diberikan oleh kementerian tersebut kepada individu, komunitas, atau lembaga yang berkontribusi luar biasa untuk pemajuan kebudayaan. Tahun ini, Kemendikbudristek mengusung tema AKI 2023 dengan slogan "Para Perawat Harmoni".

Mapesa merupakan sebuah LSM yang berfokus pada penyelamatan benda-benda cagar budaya yang bernilai sejarah khususnya warisan dari sejarah Aceh. Sejak pertama kali berdiri di tahun 2010, Mapesa telah mengabdikan diri pada penyelamatan benda bernilai sejarah seperti koin, manuskrip, nisan, bahkan artefak kuno yang berkaitan dengan sejarah Aceh.

Belakangan ini, Mapesa juga intens mengadvokasi objek cagar budaya melalui diskusi, seminar tentang sejarah-sejarah Islam di Aceh serta turut menuliskan buku-buku terkait kajian tersebut.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda