Mantan Kader Nasdem Aceh Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Partai
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Wahyu Saputra. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mantan Wakil Ketua Bidang Pariwisata dan Industri di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Aceh Wahyu Saputra SE, buka-bukaan soal alasan pengunduran dirinya dari partai.
Alasan tertulis di dalam surat pengunduran diri disebutkan bahwa Wahyu Saputra tak bisa menjalankan kewajibannya dengan baik dikarenakan kesibukan lainnya sehingga harus mengundurkan diri.
Namun, laksana teori gunung es, rupanya alasan pengunduran dirinya tak sebatas karena kesibukan lain di luar, melainkan akibat kekecewaannya karena dikhianati oleh Ketua DPW Nasdem Aceh Dr Teuku Taufiqulhadi.
Secara khusus kepada Dialeksis.com, Wahyu Saputra mengatakan, selama Ketua DPW Nasdem Aceh dijabat oleh Dr Teuku Taufiqulhadi, dirinya menganggap kehadirannya di Partai Nasdem Aceh hanya membuang-buang energi dan waktu saja.
"Semenjak bang Taufikulhadi jadi Ketua, itu hanya buang-buang waktu kita saja. Lebih bagus kita fokus ke yang lain saja lah. Karena waktu kita lebih penting. Masih banyak kegiatan kita di luar. Tapi di Nasdem, waktu yang kita berikan hanya terbuang sia-sia," kata Wahyu Saputra kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (22/11/2021).
Lebih lanjut, Wahyu Saputra menjelaskan, sewaktu dirinya masih aktif di Nasdem Aceh, pihaknya pernah ditugaskan untuk melakukan restrukturisasi konsolidasi DPD Nasdem ke 11 daerah.
Kebetulan, Wahyu Saputra ditugaskan sebagai tim wilayah 1, mulai dari Pidie hingga ke Aceh Tamiang.
Restrukturisasi konsolidasi pengurus DPD Nasdem itu dilakukan selama lima hari. Pihaknya diminta untuk mengindentifikasi permasalahan dan orang-orang yang berpotensi bisa membesarkan Partai Nasdem di daerah.
Puncak kekecewaan Wahyu Saputra pasca dirinya balik ke kantor DPW Nasdem Aceh. Dimana dari hasil restrusturisasi pengurus DPD Nasdem Aceh itu, Wahyu Saputra telah menyerahkan laporan dari gambaran kondisi real (nyata) di daerah.
Di dalam laporannya juga, Wahyu Saputra beserta tim wilayah itu sudah melampirkan berkas-berkas dan rekomendasi pengurus Nasdem daerah yang layak diganti dan layak dipertahankan.
Ia menyebutkan ada empat daerah yang ketua pengurusannya layak dipertahankan. Diantaranya yaitu, Pidie, Langsa, Aceh Timur dan Bireuen.
Di dalam rapat restrukturisasi konsolidasi pengurus Nasdem daerah itu, Wahyu Saputra mengatakan jika Ketua DPW Nasdem Aceh Taufiqulhadi awalnya sepakat untuk mempertahankan Ketua pengurus Nasdem Pidie.
Namun, secara tiba-tiba Taufiqulhadi mengganti kepengurusan DPW Partai Nasdem Aceh yang kemudian juga menunjuk ketua baru bagi Nasdem Pidie.
"Jadi yang ketua lama ini tidak dipertahankan sesuai rapat DPW. Dia tunjuk yang baru," ujarnya.
"Jadi ini mempermalukan saya di Pidie. Tiba-tiba dia ganti orang-orang yang sudah kita ajak untuk bergabung di Nasdem," sambungnya lagi.
Wahyu Saputra menegaskan, masih banyak persoalan-persoalan lain di tubuh partai Nasdem Aceh di bawah kepemimpinan Dr Teuku Taufiqulhadi.
Walau tak sebagai kader Nasdem Aceh lagi, Wahyu Saputra juga meminta Ketua DPP Nasdem Surya Paloh untuk mengevaluasi kembali Ketua DPW Nasdem Aceh Dr Taufiqulhadi.
"Walaupun saya tidak lagi menjadi kader, saya meminta kepada bapak Surya Paloh selaku orang Aceh supaya meninjau ulang keberadaan Ketua Taufik ini. Dari pada tambah hancur itu partainya," pintanya.
Pasca melepaskan diri dari Partai Nasdem Aceh, Wahyu Saputra kabarnya tak akan terjun sebagai politisi lagi dalam waktu dekat.
"Saya ingin istirahat dulu. Kita lihat perkembangan politik nanti," tutupnya.