Mantan Aktivis Ini Sebut Lebih Memilih Mendukung Ganjar - Mahfud, Ini Alasannya
Font: Ukuran: - +
Reporter : Biyu
Mantan Direktur Koalisi NGO HAM, Pemerhati politik, Risman Rachman. Foto: ist.
DIALEKSIS.COM | Aceh - Mantan aktivis Aceh yang juga pernah lama bergelut di dunia jurnalistik serta produktif dalam melakukan analisis terkait keacehan menyatakan dukungannya kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Saya pribadi lebih memilih Ganjar - Mahfud,” sebut Risman saat dikonfirmasi Dialeksi terkait Pilpres 2024, Sabtu (20/1) malam.
Menurut Risman Rachman, pilihan kepada Ganjar - Mahfud tidak bermaksud menafikan kehadiran dua pasangan Capres - Cawapres lainnya.
“Semua pasti punya kapasitas masing-masing. Namun, setelah menyimak dua kali debat Capres, untuk konteks keacehan lebih cocok Ganjar - Mahfud".
Aceh sebut Risman punya kepentingan besar dalam hal penegakan HAM. Ada 16 kali operasi yang pernah digelar di Aceh sejak orde baru. Beberapa diantaranya bahkan sudah diakui sebagai pelanggaran HAM berat.
“Jika kasus-kasus ini tidak diselesaikan lewat pengadilan HAM dan atau KKR maka akan terus menjadi beban untuk ke depan. Nah, dari debat Capres saya menemukan komitmen Ganjar untuk menghadirkan pengadilan HAM dan KKR,” ujar Risman sekaligus Pemerhati Politik.
Lebih dari itu, Aceh yang kerap didatangi pengungsi Rohingya juga perlu diantisipasi sejak dini khususnya oleh presiden. Untuk itu, Indonesia perlu presiden yang berani menerobos kelemahan ASEAN agar Myanmar dapat didorong secara kuat untuk mengakhiri kekerasan dan diskriminasi.
“Dari debat capres saya melihat apa yang disampaikan Ganjar soal ASEAN, soal pentingnya keterlibatan internasional dan soal ratifikasi konvensi terkait pengungsi sangat penting. Jangan lagi rakyat harus berhadapan dengan rakyat soal pengungsi ini,” sebut mantan Direktur Koalisi NGO HAM itu.
Ditambahkannya, kehadiran Mahfud MD sebabai calon wakil presiden juga menjadi pertimbangan. Aceh dan Indonesia sangat berkepentingan dengan ketegasan dalam penegakan hukum sehingga sumber daya alam yang ada benar-benar dapat bermanfaat bagi rakyat.
“Selama ini, hukum masih bisa dipermainkan untuk kepentingan ekploitasi Sumber Daya Alam. Padahal, dengan SDA yang ada, itu dapat mensejahterakan rakyat dan apabila ditegakkan hukum dengan benar dan adil maka akan dapat mencegah bencana alam yang merusak,” tegas Risman Rachman.
Apakah pilihan itu bermakna bahwa pasangan lainnya tidak memiliki komitmen terhadap HAM, hukum dan lingkungan?
“Tentu saja semua pasangan punya komitmen itu. Hanya saja, dari sisi kepentingan Aceh untuk menuntaskan kasus-kasus dimasa lalu, maka saya melihat kemungkinan yang dapat menegakkannya adalah pasangan Ganjar - Mahfud,” tutup mantan Direktur Yayasan aceHKita, yang pada masa konflik dan tsunami pernah mengelola penerbitan majalah dan media online aceHKita. []