Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa USK Monitoring Kondisi Hewan Kurban di Banda Aceh dan Aceh Besar

Mahasiswa USK Monitoring Kondisi Hewan Kurban di Banda Aceh dan Aceh Besar

Minggu, 10 Juli 2022 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Muhammad Rayhan Alfarisi, Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala dan bagian dari Tim SPPHK USK. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim peserta Supervisi Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Kurban (SPPHK) tahun 2022 dengan resmi dilepas Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan di halaman Kantor Pusat Administrasi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Kamis (7/7/2022). 

Tim SPPHK USK melaksanakan tugas dan pengabdiannya di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti Provinsi Jakarta, Jambi, Riau, Bengkulu dan Lampung 

Sedangkan di Aceh Besar maupun Banda Aceh, pemeriksaan di 27 gampong (desa), tepatnya 40 titik, dengan total 404 peserta. 

Saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban berlangsung di Masjid Rusunnawa Asrama Bidikmisi USK di Dusun Sederhana, Desa Kopelma Darusalam, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Tim monitoring penyembelihan Hewan Kurban dari Universitas Syiah Kuala sudah stanby mengecek kondisi hewan kurban sebelum disembelih. 

Muhammad Rayhan Alfarisi, salah satu peserta SPPHK USK sekaligus Mahasiswa Kedokteran Hewan mengatakan Monitoring yang dilakukan dengan pemeriksaan sapi sebelum disembelih dan sesudah disembelih. Tujuannya agar daging yang dibagikan kepada masyarakat aman dikonsumsi. 

"Sebelum disembelih yang akan dilakukan dari pengecekan apakah kulitnya banyak luka atau tidak. Kukunya Apakah bersih. Dari kakinya apakah pincang atau tidak," ujar Rayhan Kepada Dialeksis.com, Minggu (10/7/2022). 

Rayhan juga menambahkan hewan yang dikurbankan di Dusun Sederhana berjumlah 7 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Data yang diperolehnya saat pemeriksaan bahwa kondisi Hewan Kurban dalam keadaan sehat dan layak komsumsi. 

"Data yang saya dapatkan alhamdulillah sapi ini sehat semua dan tidak ada kelainan pada sapi. Pasca disembelih, dagingnya kemudian diperiksa. Selanjutnya paru, ginjal hati dan lambung itu diperiksa ada kelainan atau tidak misalnya ada cacing. Di jantungnya apa ada bengkak. Kalau sekarang kondisinya dagingnya masih bagus dan layak komsumsi," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda