kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa UIN Ar-Raniry Wakili Indonesia pada Dialog Internasional di Bangkok

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Wakili Indonesia pada Dialog Internasional di Bangkok

Kamis, 21 Maret 2019 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Selamat Ariga, Mahasiswa Fakultas Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti Internasional Regional Dialogue on "Promoting Peaceful Engagement: Learning from and Empowering the Youth on Preventing Violent Extremism", yang berlangsung pada 19-22 Maret 2019 di Bangkok, Thailand.

Selamat Ariga, kepada humas UIN Ar-Raniry, melalui pesan WhatsApp, Rabu (20/3/2019) mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan didukung penuh oleh Pemerintahan Jepang (Government of Japan) di Amari Watergate Bangkok, tentang "Terlibat dalam Mempromosikan Damai: Belajar dan Memberdayakan Kaum Muda dalam Mencegah Ekstremisme Kekerasan".

"Pada hari pertama Regional Dialog Internasional tersebut, dimulai dengan sambutan Wakil Perwakilan Regional UNODC di Asia Teggara dan Pasifik, Julien Garsany, yaitu penyampaian Kerangka Kerja Internasional, Regional dan Nasional dan pemahaman kasus Terorisme, Radikalisme dan Violent Extremism yang sedang terjadi saat ini".

Ariga menambahkan, kegiatan dilajutkan dengan pemaparan beberapa hal oleh tokoh internasional lainnya, antara lain  Penasihat Regional & Manajer Program Pencegahan Terorisme UNODC, Hernán Longo, dan juga merupakan Duta Besar Rezlan Ishar Jenie, Direktur Eksekutif, ASEAN Institute untuk Perdamaian & Rekonsiliasi (ASEAN-IPR). Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Tujuan dan Metodologi Pertemuan serta Perkenalan Peserta.

Selain itu ungkap Ariga, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian dari masing-masing Perwakilan Negara  yang difokuskan pada bagaimana Mencegah Radikalisasi dan Perekrutan Terorisme di Sekolah dan Universitas atau kampus.

Pada sesi penyambutan para delegasi atau malam galadinner dari masing-masing Negara,  Saya (Selamat Ariga-red) yang menjadi perwakilan Aceh-Indonesia, tampil dengan mengenakan pakaian Adat Aceh yaitu Kerawang Gayo lengkap dengan kain pinggang kerawang dan topi kerrawang, yang ternyata menjadi pusat perhatian seluruh peserta dari berbagai Negara yang hadir.

Dia mengaku mendapat apresiasi dari peserta dialog internasional tersebut, yakni dikenal sebagai peserta termuda dan paling aktif pada setiap sesi kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu. Kegiatan tersebut diikuti oleh dilegasi dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand,  Filipina, Australia, Singapura, Jepang dan beberapa Negara lainnya.

 beberapa narasumber yang hadir memaparkan makalahnya, antara lain Dr. Lyndal Groom dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Australia, Dr. Pribadi Sutiono, Asisten Deputi untuk Kerjasama Asia-Pasifik dan Afrika, Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia, Zurihanmi Bin Zakariya, Direktur Pengembangan Kepemimpinan dan Kepribadian, Kementerian Pemuda dan Olahraga Malaysia, Dr. Nena B. Asinjo, Kepala Program Pendidikan Spesialis Kantor Pengembangan dan Layanan Siswa, Komisi Pendidikan Tinggi Filipina, Bridget Robert, Kepala Psikolog Divisi Anti-Terorisme (Penelitian) di Kementerian Dalam Negeri Singapura, Luejit Tinpanga, Analis Kebijakan Senior, Direktorat Penanggulangan Ancaman Transnasional, Dewan Keamanan Nasional Thailand, yang dimoderatori oleh Ekraj Sabur, Staf Program Nasional, Pencegahan Terorisme UNODC.

Selamat Ariga baru saja menyelesaikan studi S1-nya dan diwisuda pada semester ganjil TA 2018/2019, pada Februari 2019 lalu, dengan IPK 3.94. Ia terpilih melakili Indonesia pada kegiatan tersebut dan mengikuti seleksi disaat masih dibangku kuliah, sehingga Ia tercatat sebagai mahasiswa UIN Ar-Raniry mewakili Indonesia pada kegiatan tersebut. [rel/Nat]

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda