kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa Serah Terima Penyulingan Air Bersih PHP2D UTU di Sumber Batu

Mahasiswa Serah Terima Penyulingan Air Bersih PHP2D UTU di Sumber Batu

Selasa, 03 November 2020 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Dokumentasi serah terima sarana penyulingan air bersih PHP2D UTU di Gampong Sumber Batu. [IST] 

DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Projek pembuatan sarana penyulingan air bersih melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Universitas Teuku Umar (UTU) di Gampong Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat telah selesai. Serah terima berlangsung pada Minggu (1/11/2020).

Serah terima dilakukan oleh Ketua Pelaksana, Arifan Lastori bersama anggota projek tersebut yakni T. Fauzan, Tesa Putri Purwati, Devia Yurenda, Elfi Sarosa M, Farda Anastasya Putri Pohan, Pandu Setiawan Tambunan, Marlisa, Nartika dan Dosen Pembimbing, Raidayani SP M.Si yang langsung diterima Keuchik Sumber Batu, Bustamam.

Ketua Pelaksana, Arifan Lastori mengatakan, kegiatan ini dilakukan mengingat kondisi air bersih di desa tersebut sangat terbatas akibat dampak limbah tambang batubara.

"Air di sini kuning dan keruh, bahkan hitam. Semoga dengan adanya sarana penyulingan air bersih ini, dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat karena air dari penyulingan ini dapat dikonsumsi langsung," jelas Arifan.

Ia menambahkan, sebelumnya kondisi di Gampong Sumber Batu hanya beberapa rumah saja yang memiliki sumber air bersih.

"Dari 160 KK di desa ini, hanya sekitar 4-5 rumah saja yang punya sumber air bersih. Jadi masyarakat ke sana semua untuk ambil air bersih seperti minum dan untuk kebutuhan lainnya. Walau dibolehkan sama yang punya, tapi itu kan punya pribadi," ungkap Arifan.

"Setelah selesai projek penyulingan air bersih ini, masyarakat rata-rata sudah beralih ke tempat yang kami buat, karena memang disediakan untuk umum," tambahnya.

Projek tersebut dimulai sejak Agustus 2020 dan selesai pada 20 Oktober 2020. Namun serah terima baru dilakukan pada Minggu (1/11/2020).

"Semoga dengan adanya sarana ini, masyarakat bisa menikmati air bersih yang jadi keluhan selama ini. Semoga bisa menjaga karya atau produk yang sudah kita buat," ungkap Arifan.

"Pemerintah juga diharapkan ikut membantu desa tersebut ke depan, karena masyarakat benar-benar membutuhkan sarana air bersih di sana," pungkasnya

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda