kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa Ingin 15 Agustus Dijadikan Hari Libur Nasional

Mahasiswa Ingin 15 Agustus Dijadikan Hari Libur Nasional

Kamis, 08 Agustus 2019 16:10 WIB

Font: Ukuran: - +

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lhokseumawe dan Aceh Utara menggelar aksi di Kantor DPRK Lhokseumawe, Kamis (8/8/2019). [FOTO: Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Sekitar 30-an gabungan perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Lhokseumawe dan Aceh Utara menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRK Lhokseumawe, Kamis (8/8/2019). 

Dalam aksi tersebut, kata Koordinator Aksi Zubaili MA, mereka meminta Pemerintah Aceh dan DPRA untuk merealisasikan butir-butir MoU Helsinki yaitu mengibarkan bendera bulan bintang dan menjadikan hari penandatanganan Mou Helsinki 15 Agustus sebagai Hari Libur Nasional.

Amatan Dialeksis.com, Zubaili menggunakan pengeras suara dalam orasinya menyampaikan, meski usia Perdamaian Aceh sudah 14 tahun, namun masih banyak butir-butir MoU Helsinki yang belum direalisasi.

"Dimana eks GAM yang sudah kita pilih selama ini sudah jadi pemimpin (eksekutif maupun legislatif_red)? Masih banyak butir-butir MOU Helsinki yang belum direalisasikan," sebutnya.

Mahasiswa meminta para elit eks GAM agar tak hanya vokal soal isu bendera saat kampanye musim politik saja. Mereka juga meminta para elit politik jangan memberikan harapan palsu kepada bangsa Aceh dengan menjanjikan kesejahteraan.

Dalam orasinya, Zubaili, juga meminta Pemerintah Aceh untuk mengeluarkan keputusan melaksanakan Milad MoU Helsinki yang setiap tahun diperingati di Aceh pada 15 Agustus sebagai hari libur nasional.

Aksi yang mendapat pengawalan polisi tersebut berjalan tertib. Setelah berorasi satu jam lebih selanjutnya mahasiswa membubarkan diri secara tertib.(faj)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda