kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa IBEP, D4 Perpajakan, D3 Akuntansi, D3 Keuangan dan Perbankan FEB USK Ikut International Mobility Program

Mahasiswa IBEP, D4 Perpajakan, D3 Akuntansi, D3 Keuangan dan Perbankan FEB USK Ikut International Mobility Program

Rabu, 13 Desember 2023 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora
[Foto: for Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 14 orang mahasiswa International Business Economics Program (IBEP) Fakultas Ekonomi dan Binis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti IBEP Mobility Program ke Thailand dan Malaysia pada tanggal 29 November - 6 Desember 2023.

Selama 8 hari disana, para mahasiswa telah menjalankan 5 program internasional yaitu terdiri dari International Joint Seminar, International Community Service Collaboration, International Joint Student Organization Talks, International Company Visit, dan International Visiting Lectures Collaboration.


Ketua Delegasi IBEP Mobility Program 2023, Nada Annaurah yang juga merupakan mahasiswa program studi akuntansi internasional (IAP) di semester 5.

Kata Nada, di awal kedatangan para delegasi dari USK, para mahasiswa disambut hangat oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Binis di Thailand dan Malaysia.

"Mereka sangat antusias dengan kedatangan kami, selama disana juga kita banyak mendapat pengalaman baru baik dalam hal ilmu pengetahuan dan antar budaya," ujar Nada saat diwawancarai Dialeksis.com, Rabu (13/12/2023).

Nada menyampaikan, para dosen di Thaksin University Thailand ikut mengapresiasi kemampuan membuat research atau karya tulis paper mahasiswa IBEP USK.


"Disana kami mempresentasikan judul penelitian yang telah diteliti sejak dari semester 1, mulai dari struktur pengenalan, hasil olah data hingga kesimpulan lengkap kita paparkan," jelasnya.

Mahasiwa dan dosen di Thailand mengapresiasi hal tersebut, kata Nada, menulis research sedikit menjadi tantangan bagi mereka yang mulai meneliti sejak bangku semester 1.

Di samping itu juga keahlian mahasiswa USK dalam berbahasa inggris juga ikut mendapat apresiasi, karena sebagian besar mahasiswa Thaksin University masih minim berbahasa inggris.

"Dosen dari Thailand itu bilang ke mahasiswanya harus belajar bahasa Inggris dari kami, karena mereka kurang menguasasi bahasa asing," tuturnya.

Hal itu, kata Nada, patut menjadi satu kebanggakan karena kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa FEB USK sangat fasih.

Untuk itu, Nada berharap IBEP Mobility Program bisa terus berjalan dan bahkan menjadi lebih baik kedepannya.

Sementara itu, bagi Cut Nyak Putroe Cendana selaku mahasiswa baru pertama kali mengikuti program mobility ini mengaku sangat bangga dan senang.

Mahasiswa D4 Akuntansi Perpajakan yang kini di semester 3 itu terkesan dengan program internasional joint seminar, dimana masing-masing delegasi mempresentasikan paper serta disaksikan dosen dan mahasiwa Thaksin university.

Kedepan, Cut Nyak berharap akan lebih banyak lagi program internasional di FEB USK dan dapat melibatkan mahasiswa lebih banyak lagi.

Selain Nada dan Cut Nyak, IBEP Mobility Program pun ikuti oleh mahasiswa berasal dari Malaysia yang sudah berkuliah 2 semester di FEB USK, Aceh yaitu Ahmad Al Farid. Ia merupakan mahasiswa program studi Manajemen Internasional (IMP).

Sependapat dengan Nada, Farid menyampaikan bahwa kemampuan bahasa inggris delegasi USK lebih mahir dibanding mahasiswa Thaksin University.

Namun ada satu keunggulan mereka yang belum diterapkan di FEB USK, kata Farid, yaitu sistem pembelajaran disana full menggunakan software real belajar di komputer, tidak perlu menggunakan kertas lagi.

Menariknya lagi, menurut Farid, fasilitas perpustakaan di Thailand sangat lengkap.

"Harapan saya Mobility Program harus ada setiap tahun, perlu diperluaskan lagi bukan hanya di FEB namun di fakultas lain juga," imbuhnya.

Terakhir, Farid menyarankan agar USK menjalin kerja sama dengan Badan Kualifikasi Malaysia atau Malaysian Qualifications Agency (MQA). Selama ini, kata Farid, jika alumni mau bekerja di pemerintahan Malaysia selalu disyaratkan harus memiliki MQA. Sayangnya USK belum terdaftar di MQA.

"Kalau USK ada MQA, potensi orang-orang Malaysia berkuliah kesini lebih besar," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda