Mahasiswa Aceh Bertemu Sekjen DPR RI, Bicara Kemajuan Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Badruddin
Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dr. Ir. Indra Iskandar, M.Si berdiskusi dengan perwakilan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh Ciputat dan Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (IMAPA) Jakarta, Senin (1/11/2021) di Komplek Senayan Jakarta. [Foto: Badruddin/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dr. Ir. Indra Iskandar, M.Si sebagai putra asli Aceh menerima mahasiswa Aceh di kantornya bertempat di Komplek Senayan Jakarta, Senin (1/11/2021). Dalam kesempatan tersebut ada beberapa wacana yang diperbincangkan, terutama terkait ke-Acehan.
Indra Iskandar yang didampingi oleh Kabag bagian Televisi dan Radio Parlemen Setjen DPR RI Najib Ibrahim mengatakan, untuk membangun Aceh perlu kolaborasi dari semua pihak dan tokoh di Aceh.
"Aceh perlu menghilangkan tembok-tembok sosial dalam semua lini, mulai dari kalangan bawah hingga atas demi terwujudnya kemakmuran masyarakat Aceh," tutur Indra.
Menurutnya, banyak yang perlu dibenah di Aceh agar terwujud kemakmuran yang diharapkan. Bila itu tidak diterapkan maka tidak ada harapan Aceh akan menjadi bangsa terbaik.
"Setiap kebijakan haruslah diambil secara arif dan bijak untuk kemaslahatan masyarakat, bukan demi kemaslahatan sendiri dan kelompok," pesannya.
Adapun mahasiswa yang hadir pada kesempatan tersebut, antara lain Munawir Umar MA, Rahmad Adam M.Ag, Badruddin M.Pd, dan Agus Rizal S.Ag yang mewakili dari Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh Ciputat dan Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (IMAPA) Jakarta.
Perwakilan mahasiswa menawarkan beberapa program yang hendak dilaksanakan, seperti pelatihan Tahsin Al-Qur'an, kepemimpinan (leadership), wirausaha (enterprenuership).
Para mahasiswa tersebut mengharapkan melalui program yang ditawarkan bisa melahirkan calon-calon pemimpin masa depan Aceh secara khusus dan bagi Indonesia secara umum untuk mampu melihat masa depan dengan kolaborasi lebih baik serta mampu menerapkan nilai-nilai Qurani dalam setiap kehidupan mereka.
Program itu ternyata mendapat sambutan baik dari putra Aceh ini dan menfasilitasi agenda tersebut sampai akhir yang direncanakan dilaksanakan di Puncak Bogor. [BAD]