Anak-anak mengikuti salah satu lomba permainan tradisional meramaikan Peringatan Hari Museum Indonesia yang diselenggarakan UPTD Museum Aceh di komplek Museum Negeri Aceh, Rabu (16/10/2019). [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah permainan tradisional ramaikan Peringatan Hari Museum Indonesia yang diselenggarakan UPTD Museum Aceh di komplek Museum Negeri Aceh, Rabu (16/10/2019).

Panitia Lomba Tradisional, Fardian Azmar mengatakan, esensi kegiatan ini sebagai pengingat bahwa pada zamannya dulu ada permainan yang lebih seru dari gadget.

"Sekarang anak-anak sudah asyik dengan gadget. Melalui momen hari museum ini, kita coba ingatkan kembali bahwa game tradisional itu seru lho," kata Fardian sembari mengawasi beberapa tim yang masih berkompetisi.

Ia berujar, menyalahkan kehadiran gadget bukanlah suatu tindakan yang bijak. Mengawasi aktivitas anak bersama teknologi, itulah tugas pokok orang tua zaman ini.

"Semoga anak-anak bahagia dengan momen ini, bisa bernostalgia dengan kehidupan zaman dulu," tandasnya.

Lomba tradisional ini diikuti oleh 100-an anak SD sederajat se-Kota Banda Aceh 

"Senang yang kayak gini dari pada main gadget, soalnya bisa ketemu langsung kawan, terus seru," ungkap Qayla, salah seorang siswi SDN 22 Banda Aceh.

Adapun pemenang lomba tradisional, juara lomba Engrang diraih oleh MIN 2 Banda Aceh, juara lomba Engklek diraih oleh SDN 33 Banda Aceh dan juara lomba Bakiak diraih oleh SD Bayangkhari Banda Aceh.(sm)