kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Literasi Sosial dan Edukasi Kepada Anak Harus Ada Sejak Dini

Literasi Sosial dan Edukasi Kepada Anak Harus Ada Sejak Dini

Kamis, 07 Oktober 2021 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fatur

Ilustrasi edukasi ke anak. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pentingnya Sosial dan Edukasi pada area sensitif pada anak harus disampaikan sejak umur dini. Karena hari ini kita melihat banyak kasus di Aceh khususnya, kekerasan seksual sering sekali terjadi pada anak perempuan yang masih dibawah umur untuk mengenal dunia tersebut.

Ketua ETHNIES, Enyadirmata Larastivana menyampaikan, hal ini harus diajarkan sejak dini, kalau tidak akan berdampak saat dia meranjak umur dewasa.

“Karena disaat itulah anak mengenal akan hal baru, dan jika hal-hal seperti itu tidak diajarkan sejak dini. Maka, anak kurang literasi dan pemahaman akan hal-hal berbau area sensitif atau ‘seks area’. Karena apa? Predator berbahaya diluar sana banyak sekali, kita tidak sepenuhnya bisa melihat anak kita, bisa saja ini terjadi disekolah, ataupun area terdekat, karena itu penditng literasi akan hal ini,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Kamis (7/10/2021).

Laras yang akrab disapa Ejaks, sudah sering melakukan sosial education di Canada. Ia menceritakan, selama social education for kids di Canada banyak hal yang disampaikan kepada anak-anak.

“Mereka sebagian paham akan hal itu, namun ada sedikit budaya yang berbeda dengan kita di Indonesia, khususnya di Aceh. bagi mereka seks itu adalah salah satu cara ingin mengetahui apakah lawan jenisnya adalah orang yang bertanggung jawab atau tidak, biasa ini terjadi pada kalangan anak muda atau High School, dan sudah masuk University, dan bagi mereka kehidupan seks itu hal yang biasa, asal kedua saling mau, tapi konteks itu yang salah,” jelasnya.

Laras menyampaikan, kadang banyak juga yang sampai blunder dalam hal itu, dan berakhir bunuh diri atau kerusakan secara mental.

“Hal ini terjadi karena literasi mereka yang kurang mengenai apa dampak kedepan jika melakukan seks. Apa hubungannya dengan anak dibawah umur? Ini menjadi catatan penting bagi kita, di jaman serba digital ini, kejahatan seperti itu terjadi setiap saat, dan bahkan ini terjadi dilingkungan sekitar kita,” ucapnya.

Sambung Laras, lingkungan anak kita itu adalah lingkungan yang keras, walaupun dalam pengawasan kita sebagai orang tua.

“Karena anak dibawah umur itu menangkap segala sesuatu hal sebagai citra atau pengetahuannya kedepan atau masa yang akan dilewatinya, jika anak tersebut mendapati hal yang berbau sensitif terlebih dahulu sebelum mengenal literasi yang berbau sensiti ini. Dan bisa saja anak-anak kita akan melakukannya tanpa diketahui hal itu adalah sesuatu hal yang tidak benar, karena itu pentingnya pengetahuan ini diberi sejak dini,” jelasnya.

Laras menyampaikan, tidak perlu secara spesifik, tapi beritahu saja areal yang tidak boleh disentuh oleh siapapun, misal bagian bibir, vagina, bokong, payudaranya bagi anak perempuan.

“Area ini gak boleh disentuh siapa saja, bahaya. Jika ada yang menyentuh minta anak lari menjauh atau melawan, jika gak mampu menjerit untuk minta tolong. Harus seperti itu kalau tidak si anak tidak tahu, dan jika sudah terjadi itu akan menimbulkan traumatic mendalam, bahkan bisa sampai merusak mental si anak, berbahaya sekali itu, dan bisa saja si anak melakukan upaya bunuh diri ataupun yang lebih berbahaya sekali,” tukasnya.

Lebih lanjut, Laras menyampaikan, bahwa dengan adanya teknologi yang canggih saat ini, banyak hal positif dan negatif yang bisa diambil, sekarang bagaimana kita memanfaatkan hal itu sebagai education for kids. “Bagaimana kita mengenalkan teknologi itu untuk sesuatu hal yang baik dan membawa mereka kearah yang lebih baik demi masa depannya,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda