kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Limbah Sawit Yang Ada Nagan Raya, Rahmad Syukur: Sudah Sangat Meresahkan

Limbah Sawit Yang Ada Nagan Raya, Rahmad Syukur: Sudah Sangat Meresahkan

Selasa, 26 Oktober 2021 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ilustrasi ikan mati. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Nagan Raya - Ikan air tawar yang menghuni sungai di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, mendadak mati. Indikasinya diduga mati karena keracunan, yang diduga berasal dari limbah Perusahan Kebun Sawit (PKS) PT Socfindo.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Nagan Raya sedang menelusuri penyebab matinya ikan-ikan yang diduga terkait pencemaran lingkungan di perkebunan di Desa Alue Geutah, Kecamatan Darul Makmur.

Ketua Aliansi Peduli Lingkungan (APEL) Nagan Raya, Rahmad Syukur mengatakan, kami dari Aliasi sudah mencoba ke lapangan. “Susah sekali untuk masuk atau observasi langsung ke lokasi, apalagi PT Socfindo kita tidak bisa masuk sembarangan ke perusahaan itu, karena tidak ada izin,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Selasa (26/10/2021).

Tapi, Kata Rahmad, DLHK Nagan Raya sudah beberapa kali datang kesana untuk mengambil sample air. “Sampai hari ini masih kita tunggu hasilnya,” kata Rahmad.

Selanjutnya, Rahmad mengharapkan, adanya sebuah sanksi kepada perusahaan tersebut. “Kenapa begitu, karena memang sudah meresahkan, ada juga kami berkomunikasi dengan masyarakat dikawasan perusahaan, mereka juga mengatakan hal-hal seperti ini sudah sangat meresahkan,” sebutnya.

Rahmad menjelaskan, kalau dilihat dari sungainya itu tidak hanya tempat saja, tapikan ada beberapa tempat lainnya.

“Jadi itu pasti berefek ditempat lain juga, dan beberapa desa selanjutnya,” tambahnya.

Rahmad menyampaikan, sampai saat ii kita belum ada duduk dengan pihak perusahaan. “Mengapa? Yang ingin kita minta itu AMDAL nya! Karena kenapa? Karena kita analisa di AMDAL nya dan ini sedang kita coba lakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kata Rahmad, kita juga sudah berkomunikasi dengan pihak DLHK Nagan Raya mengenai hal ini. “Sudah kita lakukan, pihak DLHK Nagan Raya menegaskan akan bertindak jika memang terbukti adanya pencemaran linkungan oleh pihak perusahaan, inikan hasil Labnya belum keluar, jadi kita tunggu saja, jadi susah sekali jika tidak ada hasil Labnya,” ucap Rahmad.

Rahmad Syukur menyampaikan, harapan kita semua, kepada perusahaan yang berada dikawasan Nagan Raya, kalau sudah masuk ke Nagan Raya diharapkan dijaga lingkungan dan daerah Nagan Raya. “Karena alam Nagan Raya adalah alam yang luar biasa indahnya, semoga ketika ada perusahaan datang ke Nagan Raya itu menjaga alamnya dan ekosistem, kearifan lokal, dan jangan sampai mereka datang kesini merusak generasi. Karena merusak alam sama saja dengan merusak generasi kami, karena genarasi kami tidak bisa menikmati keindahan alam di Nagan Raya,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda