kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Lima Fakta Kebakaran Tragis di Aceh Utara: Tiga Anak Tewas

Lima Fakta Kebakaran Tragis di Aceh Utara: Tiga Anak Tewas

Senin, 12 Agustus 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kebakaran rumah tewaskan 3 anak. Foto: iNews


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Tragedi kebakaran mengguncang Dusun Alue Mmane, Gampong Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, pada Minggu dini hari (11/8/2024). Insiden ini merenggut nyawa tiga anak dan menghanguskan sebuah rumah kayu. Berikut lima fakta seputar kejadian tersebut:

1. Tiga Korban Jiwa, Satu Selamat

Kebakaran ini menewaskan tiga anak dari keluarga Fitriani (32). Nadila (13), siswi SMP, serta dua anak kembar laki-laki, Balki dan Balkia (10), ditemukan tewas di dalam kamar tidur mereka. Hanya seorang anak balita yang berhasil diselamatkan.

2. Ayah Sedang Merantau

Saat tragedi terjadi, suami Fitriani sedang bekerja sebagai perantau di Malaysia. Ia belum bisa dihubungi ketika berita ini diturunkan, menambah beban emosional keluarga korban.

3. Rumah Kayu Luluh Lantak

Api dengan cepat melahap rumah kayu milik keluarga Fitriani. "Terdengar rintihan suara anak perempuan saya meminta tolong, 'Mak, api semakin membesar'. Namun suaranya lalu menghilang di antara reruntuhan rumah," kenang Fitriani dengan pilu.

4. Penyebab Masih Diselidiki

Tim unit inafis Sat Reksrim Polres Aceh Utara masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menentukan penyebab pasti kebakaran ini.

5. Respons Pemerintah dan Masyarakat

Nazrizal, anggota Dewan Aceh Utara, menyatakan pemerintah akan segera membangun kembali satu unit rumah untuk keluarga korban. Sementara itu, bantuan dari berbagai elemen masyarakat mulai berdatangan ke rumah duka.

Di tengah duka, Fitriani teringat cita-cita kedua anak kembarnya yang ingin menjadi alim ulama. "Mereka selalu tekun mengaji bersama di pesantren desa," ujarnya, suaranya bergetar menahan tangis.

Ketiga korban telah dimakamkan berdampingan di pemakaman desa setempat, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Aceh Utara. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, terutama di daerah-daerah dengan bangunan berbahan kayu.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda