Beranda / Berita / Aceh / Libur Karena Corona, Kadis Pendidikan Dayah Aceh Minta Pengajian Tetap Berlangsung

Libur Karena Corona, Kadis Pendidikan Dayah Aceh Minta Pengajian Tetap Berlangsung

Kamis, 02 April 2020 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny saat silaturahmi dengan ulama karismatik Aceh Waled Nu Samalanga.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Meski sudah libur, proses pengajian di dayah harus tetap berjalan dengan metode jarak jauh.Ini sesuai instruksi Gubernur Aceh Nomor 04/INSTR/2020 Tanggal 27 Maret 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 di Wilayah Aceh.

Melalui Surat Nomor 451.44/28/2020 tanggal 1 April 2020 perihal Pengajian Virtual (pengajian Jarak Jauh) dengan Teknologoi Video Converence, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Usamah El-Madny meminta, kepala dinas dayah kabupaten/kota memfasilitasi kegiatan pengajian virtual santri dari rumah secara daring atau online dengan berbagai opsi teknologi informasi yang tersedia di wilayah masing-masing.

Salah satu yang direkonmendasi Dinas Dayah Aceh melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting yang saat ini juga digunakan Pemerintah Aceh dan Dinas Pendidikan Dayah Aceh untuk melakukan rapat jarak jauh.

“Melalui aplikasi gratis ini atau aplikasi lainnya, para santri yang berada di rumah masing-masing dapat dengan mudah mengikuti pengajian yang diselenggarakan para guru di dayah dari tempat masing-masing sesuai jadwal yang ditetapkan dengan jumlah peserta pengajian di atas 100 orang lebih per sesi,” kata Usamah.

Usamah yakin metode pengajian dengan video converence ini sangat mungkin dilakukan pimpinan dayah di Aceh dengan beberapa pertimbngan.

Pertama, media pendukung aplikasi Zoom Cloud Meeting dimiliki oleh mayoritas dayah dan santri di Aceh, yaitu android, laptob atau komputer. 

“Rata-rata santri dayah hari ini memiliki perangkat itu serta sangat menguasai dan familiar dengan teknologi informasi seperti ini,” katanya.

Kedua, aplikasi ini gratis dan dalam satu sesi pengajian dapat diikuti lebih dari 100 orang. Memang pengajiannya bukan di balai seperti biasanya, tapi melalui aplikasi ini guru dan santri dapat berinteraksi secara langsung seperti hadir bersama di sebuah tempat, dapat saling menatap dan berbicara.

Ketiga, pengajian secara virtual ini sekaligus pesan verbal kepada semua pihak bahwa santri juga paham dan sangat menguasai teknologi informasi.

Keempat, bila para Abu/Abon/Abatai/Abiya/Walidi Pimpinan dayah se-Aceh sepakat menggelar pengajian secara virtual ini, maka kondisi libur pengajian dayah karena darurat Covid-19 bukan satu masalah. 

“Melalui teknologi informasi dimaksud santri dayah Aceh dapat terus mengikuti proses pengajian sekalipun tidak berada di lokasi dayah dan berada di tempat yang berbeda-beda,” ujar Usamah.

Usamah menambahkan, bila pengajian virtual ini dapat diselenggarakan sejumlah dayah di Aceh, maka diyakini sekalipun masa libur santri sejumlah dayah secara jarak jauh akan mampu mengkosolidasi dengan baik aktifitas santrinya dengan baik selama 24 jam, tidak ubah seperti konsolidasi langsung di dayah selama ini.

Usamah meminta Kadis Dayah kab/kota mensopsialisasikan dan mengkomunikasikan saran pengajian virtual ini kepada para pimpinan dayah yang ada di Aceh.

“Kami meminta kawan-kawan dinas dayah kab/kota mengkomunikasikan wacana ini dengan baik kepada para pimpinan dayah di kab/kota. Ini sangat mungkin dilaksanakan karena aplikasinya gratis, teknologinya sederhana serta para santri sangat menguasainya”, kata Usamah.

Usamah juga menyampaikan bila Kadis Dayah kab/kota atau pimpinan dayah se-Aceh dalam mengoperasionalkan aplikasi Zoom Cloud Meeting ini mendapai kesulitan silakan hubungi staf Dinas Dayah Aceh, Sdr. Hidayatullah Hp/WA : 0822 7954 0080. (ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda