Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali. [Dok. Aceh Info]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Refleksi 16 tahun pasca tsunami Aceh, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, Tgk Faisal Ali mengimbau masyarakat untuk menjadikan peristiwa itu sebagai hikmah pembelajaran.

"Setiap orang, sebesar dan sehebat apapun dia, tidak pernah bisa melihat dan mengetahui ketentuan Allah yang lebih besar ke depannya," kata Tgk Faisal Ali atau yang akrap disapa Lem Faisal itu saat dihubungi Dialeksis.com, Sabtu (26/12/2020).

Ia berujar, momentum ulang tahun tsunami ini agar dijadikan pelajaran bagi seluruh masyarakat Aceh untuk terus mawas diri, berkelakuan baik dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

"Tidak ada yang kekal di dunia ini, semua pada waktunya tiba pasti akan kembali kepada Allah dan akan mempertanggungjawabkan segala yang dilakukan di dunia ini," ujarnya.

Ia berharap agar 16 tahun tsunami Aceh bisa merefleksikan diri bagi setiap masyarakat untuk terus mengobarkan semangat kebaikan serta meninggalkan larangan yang telah diperintahkan oleh Allah yang maha kuasa.

Terakhir, Lem Faisal berpesan, pada momentum peringatan tsunami Aceh yang ke-16 ini, supaya masyarakat mengenang peristiwa kelam itu sebagai kajian instrospeksi diri dan mau meluangkan waktu untuk menghantarkan doa kepada almarhum dan almarhumah yang telah berpulang ke rahmatullah.

"Sama-sama kita kenang, sama-sama kita doakan almarhum dan jadikan musibah tsunami itu sebagai pembelajaran untuk kita semuanya," pungkasnya.