Beranda / Berita / Aceh / Lapas Mewah di Lhokseumawe, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Aceh: Kenyataannya Tidak Ada

Lapas Mewah di Lhokseumawe, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Aceh: Kenyataannya Tidak Ada

Selasa, 23 Februari 2021 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni

Kadivpas Kanwil Kemenkumham Aceh, Nirhono Jatmokoadi. [IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Beredar sebuah video berdurasi 49 detik di media sosial yang menunjukkan fasilitas mewah seperti televisi, speaker dan beberapa barang lainnya yang diduga berada di lapas Lhokseumawe.

Baca juga: Video Kamar Mewah di Lapas Lhokseumawe Beredar

Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Aceh, Nirhono Jatmokoadi mengatakan, usai viralnya video tersebut, pihaknya langsung mendatangkan tim ke Lhokseumawe.

"Itu (lapas mewah) yang di Lhokseumawe waktu viral, langsung siangnya kita tindaklanjuti ke sana. Kita datangkan tim ke Lhokseumawe dan pada kenyataannya tidak ada," ungkap Nirhono saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (23/2/2021).

Kadivpas Kanwil Kemenkumham Aceh melanjutkan, kejadian itu kemungkinan di tahun-tahun sebelumnya. "Sedangkan kita cek ternyata tidak ada. Intinya, perlakuan terhadap napi di Aceh semua sama," kata Nirhono.

Baca juga: Tiap Sel di Lapas Lhokseumawe Dilengkapi TV dan Kipas Angin

"Dan kita secara berkala pasti melakukan monitoring dan evaluasi ke seluruh lapas/rutan di Aceh. Kemudian pihak internal juga melakukan itu," tambahnya.

Kemudian ia juga menyampaikan kondisi lapas/rutan di seluruh Aceh hampir semuanya over kapasitas.

"Hal itu menjadi satu perhatian kita dan upaya yang kita lakukan salah satunya dengan pembangunan lapas yang insya Allah tahun 2021 akan ada pembangunan salah satu lapas di Lhokseumawe," ujar Nirhono.

Menjaga protokol kesehatan

Selanjutnya, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Aceh mengatakan, pelayanan warga binaan atau tahanan selama pandemi dilakukan di antaranya, untuk tahanan yang sidang dilakukan melalui virtual.

Kemudian untuk layanan kunjungan belum bisa dilakukan, kecuali dengan cara virtual. "Kalau misal keluarga menitip makanan, nah itu boleh, tetapi orangnya tidak bisa ketemu langsung," ujar Nirhono.

"Itu penanganan untuk menghindari Covid-19. Selanjutnya hal lain-lain berupa protokol kesehatan untuk petugas seperti mencuci tangan, jaga jarak dan pakai masker. Itu terus kita lakukan ke depan," tambahnya.

Sementara, terkait pemberdayaan tahanan, pihaknya juga melakukan edukasi melalui berbagai kegiatan di lapas/rutan.

"Kita tetap melakukan bekerjasama dengan instansi terkait, mungkin dalam budidaya ikan lele, terus ada yang lain lapasnya kecil ya kita lakukan melalui pemberdayaan budidaya tanaman. Pemberdayaan seperti itu terus kita lakukan ke depan," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda