kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kronologi Penangkapan 11 Perempuan Pesta Miras di Bundaran Pelabuhan Ulee Lheue

Kronologi Penangkapan 11 Perempuan Pesta Miras di Bundaran Pelabuhan Ulee Lheue

Senin, 17 Oktober 2022 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Aparat gabungan saat mengamankan 11 wanita pesta miras di Pelabuhan Ule Lheue. [Dok. Warga]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Pemuda Kecamatan Meuraxa, Yayan mengatakan kejadian ini sudah lama terjadi bukan hari ini saja. Hampir tiap malam juga. Apakah itu malam senin, minggu ataupun malam jumat ada juga.  

"Kami sudah pernah memantau, memberitahukan dan menegur tapi seperti yang kita lihat mereka masih tetap melakukannya. Pesta minuman identik dengan maksiat. Memang ini sangat meresahkan," kata Yayan Kepada Dialeksis.com, Senin (17/10/2022).

Yayan mengatakan kejadian ini awal terungkap ketika pihaknya mengontrol penutupan tahun baru 2022. Saat itu pemuda Gampong Ulee Lheu ditugaskan untuk membantu menjaga portal gampong Ulee Lheu ketika malam tahun baru.

Sekitar jam 03:00 wib, pihaknya tiba-tiba ditelpon oleh orang pemancing.

Pemancing bilang di bundaran pelabuhan Ulee Lheu terjadi pesta miras dan joget-jogetan musik yang ada laki-laki dan perempuan yang sudah berbaur-baur.

Pemuda Ulee Lheu pun datang untuk melihat apa yang terjadi di lapangan.

"Saat di lokasi kejadian, kami hanya bisa mengingatkan cukuplah kegiatannya dan jangan ditempat kami dibuat kalau ingin bersenang-senang carilah tempat lain. Jangan disini. Ini kampung kami. Kami sangat sedih karena di jalan ini dulu kan ada rumah kami, dulu dikenal perumahan Bea Cukai. Ini bukan jalan dulu, disini kampung," ujarnya.

Yayan mengungkapkan Kegiatan yang dilakukan yang jelas ada beberapa mobil nanti nongkrong dihidupin musik binar-binar, ada anggur merah dan banyak perempuan. Ketika jam 02:00 wib, mereka hidupin musik dan ketawa-tawa, begitu jam 03:00 wib lampu ditengah bundaran dimatikan. Setelah dimatikan baru giliran perempuan untuk minum lalu goyang-gotang dengan busana yang minim.

"Kalau sudah begitu kan tidak ada lagi cerita kalau kita bilang ini pesta seks namanya. Kalau sudah begini tidak mungkin kita diam lagi," ujarnya.

Yayan juga mengatakan semenjak kejadian itu, mereka masih juga melakukannya, dikarenakan sudah merajalela, pemuda Gampong Ulee Lheu minta bantuan dari pihak muspika Meuraxa dan Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Kota Banda Aceh untuk melaksanakan patroli di seputaran jalan menuju pelabuhan Ulee lheu guna menciptakan kondisi yang aman dan tenteram bagi masyarakat.

"Kita berharap kedepan tidak ada lagi kejadian begini, apalagi di kampung kami ini,"pungkasnya.

Sebelumnya, Petugas Satpol PP dan WH Banda Aceh bersama warga Ulee Lheue mengamankan sejumlah wanitadi kawasan Bundaran Ulee Lheueu (depan gerbang pelabuhan), Minggu (16/10/2022) dinihari sekitar pukul 03:00 Wib.

Adapun 11 wanita yang diamankan tersebut berinisial, JM (26) asal Aceh Besar, SF (22) asal Aceh Utara, AH (21) asal Aceh Utara, MF (25) asal Pidie, DS (25) asal Sumut, ROS (25) asal Banda Aceh, WN (40) asal Sumut, CNF (18) asal Bireuen, NTS (25) asal Aceh Besar, EM (25) asal Aceh Besar dan RWD (18) asal Aceh Tamiang, sebut Kapolsek.

Kesemua pelanggar syariat islam dan barang bukti tersebut, kini telah diamankan oleh Satpol PP dan WH Banda Aceh gunan menjalankan hukuman sesuai dengan Qanun Aceh No 11 tahun 2000. [NH]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda