Kantor Distanbun Aceh. [Dok.ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam dunia perkebunan, Benih merupakan awal kegiatan budidaya tanaman, dimana mutu benih merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi.  

Oleh karena itu, benih yang diedarkan harus memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal yang ditetapkan pemerintah. Karena kualitas benih sangat menentukan kegiatan pembesaran tanaman di tahap selanjutnya.

Untuk meninjau kualitas benih tetap terjaga dengan baik, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Aceh, Ir Cut Huzaimah MP melalui Kepala Bidang Perbenihan, Produksi dan Perlindungan Perkebunan (P3BUN), Fakhrurrazi SP MSc mengatakan, pihaknya akan selalu melakukan koordinasi dengan para asosiasi Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) Provinsi .

Di samping itu, kata dia, juga harus melaksanakan pengawasan terhadap benih yang beredar agar mutu benih dapat terjamin sampai kepada pengguna yang dilakukan oleh UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.

“Agar benih tetap terjaga kualitas dan mutunya dalam proses pembangian sampai kepada pengguna, Distanbun Aceh akan terus berkoordinasi secara baik dengan para penangkar bibit perkebunan,” ujar Fakhrurrazi kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Kamis (13/10/2022).

Menurut Fakhrurrazi, jalinan koordinasi yang baik mesti dilakukan supaya pembibitan untuk tahun berjalan bisa sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Sekaligus kita memberikan pembinaan kepada para penangkar yang ada di wilayah Aceh, agar peredaran benih tidak bermutu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan kerugian diterima masyarakat dikemudian hari dapat dicegah,” pungkasnya.(Adv)