Konjen Japang Terkesan dengan Produk Inovasi Nilam Biona
Font: Ukuran: - +
Konsul Jenderal Jepang Kantor Perwakilan Medan Takonai Susumu dan istri terkesan dengan berbagai produk inovasi nilam yang dikembangkan dari hasil riset ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK). [Foto: dok. ARC-USK]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Konsul Jenderal Jepang Kantor Perwakilan Medan Takonai Susumu dan istri begitu terkesan dengan berbagai produk inovasi nilam yang dikembangkan dari hasil riset ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK). Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Universitas Syiah Kuala, Jumat (14/7/2023).
Dalam kunjungan tersebut Konjen Jepang didampingi istrinya dan disambut oleh Wakil Rektor IV Prof. Taufik Saidi, Direktur Perencanaan dan Kerjasama USK dr. Iflan Nauval, Kepala ARC Syaifullah Muhammad serta beberapa pengurus ARC lainnya.
Konjen Takonai Susumu, tiba di ARC-USK dengan pengawalan Voorijder Polisi sekitar 10.45 WIB. Setelah bertemu Rektor di Kantor Pusat Administrasi (KPA) USK, kemudian melanjutkan kunjungannnya melihat proses hilirisasi inovasi yang dilakukan oleh ARC.
Kepada Konjen Jepang, WR4 USK Taufik Saudi memperlihatkan proses produksi nilam mulai dari penyulingan, proses pemurnian hingga produksi berbagai produk inovasi turunan nilam.
"Kita berharap akan terjalin kerjasama dengan Jepang, dimana memungkinkan terjadinya pertukaran sumber daya dari kedua belah pihak untuk pengembangan riset, inovasi dan bisnis baik U to U, atau B to B maupun G to G" urai Taufik.
"Staf USK bisa belajar ke Jepang terkait teknologi fragran dan kosmetik, sebaliknya Jepang bisa mendapatkan nilam terbaik dunia dari sumber pertama yang ada di Aceh" lanjut Taufik.
Dalam kesempatan itu Taufik Saidi didampingi oleh CEO PT. Biona Ceudah Rupa, Adinda Gusti Vonna juga menyerahkan souvenir kepada Konjen dan Istri berupa paket skincare series BIONA yang terdiri dari facial wash, toner, serum antiaging dan moisturizer yang kemudian langsung diuji coba pada kulit mereka. Keduanya mengaku terkesan dengan tekstur produk yang begitu halus, lembut dan nyaman di kulit. Juga sangat terkesan dengan keharuman aromanya.
Konjen Takonai Susumu melihat proses hilirisasi inovasi yang dilakukan oleh ARC, Jumat (14/7/2023). [Foto: dok. ARC-USK]"Ini mengagumkan sekali, Universitas bisa mengembangkan inovasi hingga bisa komersialisasi di pasar dari komoditas unggulan daerah," ujar Takonai Susumu yang lancar berbahasa Indonesia ini.
"Saya sangat menyukai aromanya dan terasa sangat nyaman di kulit, ini bagus sekali kalau bisa dijual di Jepang," timpal istri Susumu.
Sementara itu CEO PT. Biona Ceudah Rupa selaku pemegang hak komersialisasi Produk Biona hasil riset ARC USK menyampaikan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan Jepang.
"Biona dalam usianya yang relatif muda, sudah memiliki pengalaman internasional di Singapura, Kamboja, Jerman dan baru-baru ini juga diundang ke China untuk ekspor produk inovasi dan pengembangan bisnis skala internasional," urai Dinda.
"Kami bertekad untuk terus mengembangkan inovasi agar komoditas unggulan Aceh yaitu nilam memberikan nilai tambah ekonomi yang berarti serta bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas khususnya untuk masyarakat Aceh," pungkas Dinda.
Sebagaimana diketahui PT. Biona Ceudah Rupa merupakan mitra ARC USK yang masih dalam pembinaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui insentif Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR) yang sekarang berkembang menjadi Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Start Up. Biona mendapatkan pendampingan dari BRIN selama 3 tahun hingga 2024.
Biona melakukan komersialisasi hasil hilirisasi riset yang dikembangkan oleh ARC khususnya dalam pengembangam fraksi ringan minyak nilam dengan penguatan komponen aktif antiaging dan antioksidan secara molecular distillation. Riset antiaging nilam telah dilakukan oleh para peneliti ARC dengan Research Leader Syaifullah Muhammad yang juga Kepala ARC, sejak 2019 melalui berbagai skema program seperti Prioritas Riset Nasional (PRN)-LPDP, RIIM-BRIN dan Kedaireka Kemendikbud Ristek.
Varian Serum Antiaging hasil riset ARC lainnya dengan Merk ELGEENA juga sedang dalam proses tahapan akhir untuk izin edar dan komersialisasinya dilakukan oleh PT. Focustindo Cemerlang di Cileungsi Bogor.
Komersialisasi Inovasi hasil riset menjadi salah satu fokus kerja dari Direktorat Bisnis USK sebagai alternatif income untuk perguruan tinggi. Diharapkan income generating di luar uang kuliah mahasiswa secara bertahap dapat meningkat dan bisa berkontribusi untuk pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta beasiswa bagi civitas akademika USK.
Saat ini selain PT. Biona Ceudah Rupa, ARC USK juga memiliki sayap bisnis Koperasi Inovasi Nilam Aceh (Inovac) dan PT. U-Green Aromatic International. Entitas bisnis ini telah menjadi ujung tombak ARC USK dalam membantu penguatan ekosistem industri nilam Indonesia yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan. [*]
- Menteri Teten Masduki Kunjungi ARC-PUIPT Nilam, Apresiasi USK Kembangkan Riset Berbasis Potensi Lokal
- Prospek Semakin Cerah, Prancis Minta ARC-USK Ekspor Minyak Nilam 30 Ton per Tahun
- Kunjungi ARC-PUIPT USK, Dahlan Iskan Kagum dengan Inovasi Nilam Aceh
- Pj Bupati Aceh Besar: TTG Motivasi Mewujudkan Kemandirian Gampong Berbasis Kearifan Lokal