kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Konflik Manusia dan Satwa Liar Kembali Terjadi di Aceh Jaya, Gajah Rusak Kebun Warga

Konflik Manusia dan Satwa Liar Kembali Terjadi di Aceh Jaya, Gajah Rusak Kebun Warga

Selasa, 07 Maret 2023 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

Salah satu petani di Kabupaten Aceh Jaya membersihkan gubuk yang dirusak kawanan gajah liar, Senin (6/3/2023). (Foto: Serambi)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Desa Gunong Buloh Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya, Sumatra Barat, dilanda masalah baru dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah gajah liar kembali merusak tanaman padi dan pohon pinang muda milik warga sejak Jumat (3/3/2023) pekan lalu.

Menurut keterangan warga setempat,gajah-gajah itu datang dari hutan di sekitar desa pada malam hari, dan merusak tanaman padi dan pohon pinang yang baru ditanam oleh petani. 

Kejadian ini mengakibatkan kerugian materiil bagi para petani setempat, yang sangat bergantung pada hasil pertanian mereka.

“Lebih kurang ada setengah hektare tanaman padi kami yang diinjak-injak gajah liar tersebut, sementara untuk pohon pinang juga hampir habis dimakan,” kata salah seorang petani Desa Gunong Buloh Musliadi, di Aceh Jaya, Selasa (7/3/2023).

Lebih lanjut Musliadi, dirinya bersama rekan lainnya sudah mulai pergi ke sawah saat malam hari, mencegah agar gajah liar tersebut tidak masuk lagi ke tanaman padi mereka.

“Kami sudah laporkan juga kepada pihak BKSDA dan mereka memberikan mercon untuk kami, namun kami rasa dengan mercon saja tidak cukup untuk mengusir gajah tersebut," ujarnya.

Musliadi menambahkan, gajah liar yang merusak tanaman padi dan pinang tersebut diperkirakan sekitar sembilan ekor, datang secara berkelompok.

Warga juga berharap adanya kepedulian dari pemerintah daerah terhadap hancurnya tanaman padi masyarakat akibat gajah liar tersebut, sehingga bisa membantu beban petani padi setempat.

“Kami sangat berharap perhatian dari pemerintah khususnya pihak BKSDA supaya kawanan gajah tersebut bisa kembali ke habitatnya agar kami bisa bertani kembali dengan tenang,” kata Musliadi.

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan pihaknya terus berusaha semaksimal mungkin untuk menggiring gajah liar tersebut.

“Segera kami tangani mungkin konflik gajah liar hasil laporan masyarakat yang terjadi di seluruh Aceh khususnya di Aceh Jaya," kata Kepala PLG BKSDA Aceh Andi Aswinsyah saat dihubungi DIALEKSIS.COM.

Andi menambahkan, selama sebulan terakhir ini mereka sudah menerima beberapa laporan, dan sejumlah kasus diantaranya berada di lokasi yang sama dan pernah ditangani, namun gajah liar tersebut selalu kembali setelah dilakukan pengusiran.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda