kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kondisi Suami dari Anggota DPRK Bireuen yang Dibacok dengan Parang Mulai Stabil

Kondisi Suami dari Anggota DPRK Bireuen yang Dibacok dengan Parang Mulai Stabil

Sabtu, 24 Juni 2023 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani MKes. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pihak Rumah Sakit dr Fauziah Bireuen menyebutkan berdasarkan laporan dari tim dokter yang merawat pria berinisial JML (53) warga Desa Paya, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, suami dari salah satu anggota DPRK Bireuen, korban pembacokan dengan parang yang terjadi pada Jumat petang (24/6/2023) di areal tambak di Desa Paya, Peudada, sampai saat ini kondisi korban sudah mulai stabil.

Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani MKes menyebutkan kondisi JML sudah mulai stabil. 

"Pasca penanganan oleh tim dokter tadi malam, setelah dilakukan operasi. Alhamdulillah kondisi pasien sudah mulai stabil," kata dr Amir Addani MKes, kepada Dialeksis.com, Sabtu (24/6/2023).

Kata Amir Addani, Pasien JML mengalami luka robek akibat tebasan parang dibagian leher dan beberapa bagian lainnya, tapi yang paling fatal dibagian leher. 

"Luka di leher sudah dilakukan operasi, kondisi pasien setelah operasi mulai stabil, tak perlu dirujuk ke Banda Aceh. Saat ini menunggu proses pemulihan secara medis," jelas Amir Addani.

Sebagaimana diberitakan Dialeksis.com sebelumnya, suami dari salah satu anggota DPRK Bireuen atas nama JML (53) warga Desa Paya Kecamatan Peudada, Bireuen yang berprofesi sebagai petani tambak mengalami penganiayaan dengan cara dibacok dengan parang oleh pelaku berinisial MNZ (37). Korban mengalami luka dibagian leher. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 Wib, Jumat (23/6/2023) di gudang pakan udang milik korban di Desa Paya.

Dari informasi yang diperoleh Dialeksis.com, pelaku berinisial MNZ disebut-sebut mengalami gangguan jiwa, Namun sejauh ini pihak Kepolisian belum menyampaikan keterangan resmi mengenai motif pelaku maupun kondisi kejiwaan pelaku. Ini disebabkan pasca peristiwa tersebut pelaku sempat diamuk masa sehingga harus dirawat di rumah sakit. [FAJ]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda