Kondisi Jalan Simpang Mesra-Lamnyong Rusak, Warga Desak Pemerintah Segera Bertindak
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Jalan utama kawasan Simpang Mesra hingga Jembatan Lamnyong di Banda Aceh rusak dan berlubang. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jalan utama kawasan Simpang Mesra hingga Jembatan Lamnyong di Banda Aceh menjadi sorotan warga dan pengguna jalan.
Amatan Dialeksis pada Minggu, 24 November 2024, sejumlah titik di ruas jalan tersebut berlubang parah, terutama pada musim hujan, yang menyebabkan genangan air dan meningkatkan risiko kecelakaan. Kondisi ini memicu keluhan masyarakat yang berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah.
Rauhul, seorang mahasiswa yang sering melewati kawasan tersebut, menyebut bahwa jalan ini merupakan akses utama menuju kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala (USK).
Rauhul menuturkan, genangan air seringkali menutupi lubang-lubang di jalan, membuat pengendara kesulitan menghindarinya.
Masalah ini tidak hanya berdampak pada keselamatan pengguna jalan, tetapi juga mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.
“Sebagai mahasiswa, kami sangat terganggu. Jalan ini selalu ramai karena merupakan jalur utama menuju kampus. Kalau dibiarkan, bisa banyak korban lagi. Kami minta pemerintah segera memperbaiki kondisi jalan ini,” tegas Rauhul.
Rauhul juga mengungkapkan bahwa jalan tersebut sudah pernah diperbaiki sebelumnya, tetapi perbaikan hanya dilakukan dengan cara tambal sulam. Sayangnya, solusi sementara ini tidak bertahan lama, dan lubang-lubang baru bermunculan.
“Perbaikan dulu sifatnya sementara, jadi tidak heran jika kembali rusak. Kami butuh solusi jangka panjang yang benar-benar membuat jalan ini aman untuk pengguna,” tambahnya.
Warga dan pengguna jalan mendesak pemerintah Kota Banda Aceh dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret dalam memperbaiki jalan ini.
Keadaan jalan yang rusak tidak hanya membahayakan keselamatan pengendara, tetapi juga mengurangi kenyamanan dan memperburuk citra infrastruktur kota.
Menanggapi kondisi ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banda Aceh diminta turun langsung ke lapangan untuk menilai kerusakan dan merencanakan perbaikan menyeluruh.
Jalan Simpang Mesra hingga Jembatan Lamnyong bukan sekadar jalur lokal, tetapi menjadi jalur vital bagi aktivitas pendidikan, ekonomi, dan transportasi di kota ini.
“Pemerintah harus segera merespons. Jangan tunggu sampai korban semakin banyak,” ujar Rauhul.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah terkait rencana perbaikan jalan di kawasan tersebut.