DIALEKSIS.COM | Calang - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Komunitas Masyarakat Lamno Raya kembali menyalurkan santunan kepada anak-anak yatim dalam kegiatan tahunan yang digelar di Kompleks Masjid Baiturrahman, Pasar Lamno, Minggu (1/6/2025).
Kegiatan ini merupakan tradisi yang telah berlangsung sejak 2017 dan kini memasuki tahun ke-9. Forum Lamno Raya menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim dari dua kecamatan, yaitu Jaya dan Indra Jaya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Jaya, Teuku Reza Fahlevi, hadir mewakili Bupati untuk menyerahkan santunan secara simbolis. Dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Sekda, Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari camat, panitia, ASN asal Lamno, hingga para donatur yang terus mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
"Ini bukan kegiatan baru, melainkan bagian dari komitmen sosial masyarakat Lamno Raya yang telah mengakar. Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan kepedulian terhadap anak-anak yatim," ujar Sekda.
Panitia pelaksana menjelaskan bahwa program santunan ini berjalan secara resmi dengan landasan surat keputusan camat, dan pelaksanaannya berada di bawah koordinasi langsung dua kecamatan terkait.
Dana kegiatan ini dihimpun secara gotong royong dari masyarakat Lamno, baik yang berdinas sebagai ASN di Aceh Jaya maupun yang merantau ke berbagai daerah. Sejumlah lembaga dan pihak swasta seperti Bank Aceh Syariah, Bank Syariah Indonesia, SPBU Lamno, serta pelaku usaha lokal juga turut berperan sebagai donatur tetap.
“Semangat kolektif ini mencerminkan jati diri masyarakat Lamno Raya, saling peduli, saling menguatkan,” kata Reza Fahlevi. Ia juga menambahkan bahwa para anak yatim adalah generasi harapan yang akan membawa perubahan bagi daerah.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pendidikan dan kesejahteraan anak-anak yatim sebagai bagian dari investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia.
Di akhir sambutannya, Sekda mengajak seluruh elemen masyarakat dan para dermawan untuk terus menjaga keberlangsungan program ini.
“Mari jadikan kegiatan ini lebih dari sekadar tradisi tahunan, tetapi sebagai pemicu tumbuhnya semangat solidaritas dan empati sosial,” pungkasnya. [*]