DIALEKSIS.COM | Banda Aceh- Komite Mahasiswa & Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) akan mengungkap kembali misteri dibalik terbakarnya Rumoh Geudong Pada tanggal 20 Agustus 2018 melalui Acara diskusi publik Diskusi berjudu dari Bili Sampai Helsinki di Kedai Manifesto Kopi (di samping kantor OJK, Pango, Banda Aceh) pukul 20.00 WIB. Adapun Pemantik diskusi adalah Hendra Saputra dari Kontras Aceh.

Acara ini akan diselenggarakan bertepatan dengan 20 tahun pembakaran Rumoh Geudong

Dalam rilis yang diterima media ini, KMPAN mengatakan diskusi ini dalam rangka menyorot peristiwa penting lainnya di Aceh selain MoU Helsinky.

"Agustus dalam narasi sejarah Aceh kontemporer sudah terlalu identik dengan penandatangan MoU Helsinki di Finlandia. Padahal masih banyak hal yang perlu disorot dari Agustus yang kini sudah mulai dilupakan. Banyak yang mengabaikan hari bersejarah dengan dicabutnya status Daerah Operasi Militer (DOM) bagi Aceh yang diumumkan oleh Jenderal Wiranto pada 7 Agustus 1998. Meski pencabutan status tersebut tidak mengurangi intensitas kekerasan di Aceh, paling tidak ia bisa kita anggap hasrat pemerintah transisi setelah lengsernya Soeharto untuk menggunakan soft power dalam penyelesaian kasus Aceh" Tulis KMPA dalam rilisnya , Kamis (16/08/2018).

Rumoh Geudong merupakan bagian dari sejarah kelam Aceh. Tempat ini menjadi saksi bisu atas berbagai peristiwa kekerasan dan penyiksaan yang dialami masyarakat Aceh di masa konflik (Rel/AP)