Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna. [Foto: ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam sepekan ini, hacker bernama akun Bjorka mendapat sorotan penuh dari publik. 

Bjorka telah melakukan berbagai serangan siber terhadap lembaga pemerintahan, perusahaan pelat merah, hingga pejabat negara seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dari rentetan berbagai aksinya itu, Bjorka juga menggemparkan nusantara dengan mengungkapkan identitas pembunuh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), almarhum Munir Said Thalib.

Bjorka mengungkapkan ke publik dalang dibalik pembunuhan tersebut dan bercerita mengenai kronologis kejadian terbunuhnya seorang mantan Koordinator KontraS yang dianggap sangat vokal menyuarakan kasus penculikan 13 aktivis periode 1997-1998.

Menurut Koordinator KontraS Aceh, Azharul Husna, apa yang diungkapkan oleh hacker pemilik akun Bjorka tersebut memang sudah terungkap berdasarkan hasil riset Tim Pencari Fakta (TPF) pembunuhan Munir maupun dalam sidang di pengadilan.

Hanya saja, lanjut Husna, pengadilan tidak melanjutkan proses hukum terhadap nama tersebut, entah itu karena tidak mau atau tidak berani.

“Hacker itu tidak membongkar apa-apa,” ujar Azharul Husna kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (13/9/2022).

Dikabarkan sebelumnya, hacker bernama akun Bjorka mengklaim berhasil meretas polemik rahasia dalang dari pembunuhan seorang aktivis HAM, Munir pada tahun 2004 silam.

Bjorka dalam pernyataannya menyebutkan jika purnawirawan sekaligus mantan Danjen Kopassus, Mayor Jenderal Muchdi Purwopranjono merupakan dalang di balik pembunuhan misterius Munir hampir dua dekade lalu.

“Muchdi menggunakan jaringan non-organik BIN, Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot PT Garuda Indonesia Airways, untuk membunuh jiwa Munir. Karena saat itu diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia,” tulis akun Bjorka di grub Telegram dikutip dari Suara.com, jaringan Dialeksis.com, Minggu (11/9/2022).(Akh)