DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Proses penunjukan Pj Walikota Banda Aceh telah mencuri perhatian publik setelah tiga nama calon diajukan oleh Pj Gubernur Aceh. Namun, Ade Surya dan Amiruddin, dua dari tiga calon yang diusulkan tidak mendapat respons positif dari publik. 

Menurut Putra Rizki Pratama, Founder Lingkar Studi Kritis, keduanya tidak memenuhi kriteria yang diperlukan untuk menjadi Pj Walikota Banda Aceh.

Putra Rizki Pratama mengemukakan, Ade Surya dan Amiruddin kurang memenuhi syarat sebagai Pj Walikota Banda Aceh. Menurutnya, dalam situasi yang tengah dihadapi kota ini, diperlukan seorang pemimpin yang mampu memberikan tindakan nyata dalam menyelesaikan masalah inflansi dan defisit. 

“Kriteria itu dianggap penting agar Banda Aceh dapat menghadapi tantangan keuangan dengan efektif. Publik merespons dengan negatif terhadap kedua calon tersebut, meragukan kemampuan mereka untuk menangani masalah di Kota Banda Aceh,” kata Putra Rizki Pratama. 

Lebih lanjut kata Putra Rizki Pratama, banyak pihak mengharapkan seorang pemimpin yang memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengelola anggaran dan keuangan publik. 

Menurut Putra Rizki Pratama, Ade Surya dan Amiruddin tidak memiliki rekam jejak kepemudaan. Dia berharap sosok calon Pj Walikota Banda Aceh yang mampu memperjuangkan dan mewakili kepentingan generasi muda. 

“Perlu mempertimbangkan kandidat yang memiliki pengalaman dan rekam jejak dalam melibatkan pemuda dalam pembangunan daerah. Pj Walikota yang memprioritaskan partisipasi pemuda dapat mendorong inklusivitas dan memastikan generasi muda mendapatkan ruang dan kesempatan yang setara untuk berperan aktif dalam pembangunan,” pungkas Putra Rizki Pratama.

Menurut Putra Rizki Pratama, Bakri Sidik telah terbukti mampu menghadapi tantangan yang kompleks. Dalam perannya sebagai pejabat pemerintah sebelumnya, ia telah berhasil mengelola berbagai proyek besar yang berdampak positif bagi masyarakat Banda Aceh. Kemampuannya dalam merencanakan dan melaksanakan kebijakan dengan efektif telah diakui oleh berbagai pihak.