Beranda / Berita / Aceh / Khawatir Covid-19 Klaster Demonstran, IDI Aceh: Sayangi Keluarga di Rumah

Khawatir Covid-19 Klaster Demonstran, IDI Aceh: Sayangi Keluarga di Rumah

Sabtu, 10 Oktober 2020 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni

Ketua IDI Aceh, Dr dr Safrizal Rahman SpOT


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Dr dr Safrizal Rahman SpOT menyampaikan kekhawatirannya terhadap penularan Covid-19 klaster demontran yang melakukan aksi tolak UU Cipta Kerja (Omnibus Law).

"Diperkirakan, kita akan berhadapan dengan lonjakan kasus Covid-19 pada beberapa pekan ke depan, tentu ada kaitannya dengan klaster demonstran ini," jelas dr Safrizal saat diwawancara Dialeksis.com, Sabtu (10/10/2020).

"Kita apresiasi para demonstran yang menyampaikan aspirasi, tetapi kekhawatiran kita sebenarnya bukan pada mereka, melainkan pada keluarga mereka yang berada di rumah," tambah Ketua IDI Aceh itu.

Ia menambahkan, mereka yang melakukan demonstrasi diyakini memiliki imunitas kuat, masih muda, terutama mahasiswa. Tetapi ketika pulang, dan jumpa dengan keluarganya di rumah, peningkatannya justeru diawali dengan klaster demonstran, akhirnya meningkatkan jadi klaster keluarga.

"Kalau mereka ada yang berpenyakit penyerta dan memiliki kerawanan di keluarga, dikhawatirkan lagi meningkatkan angka kematian. Itu yang paling kita khawatirkan sebenarnya," jelas Safrizal.

Dalam waktu dekat, IDI Wilayah Aceh berencana membuat imbauan kepada masyarakat agar mencoba menahan diri terhadap upaya demontrasi yang menyebabkan perkumpulan massa.

"Kalaupun berkeinginan untuk menyampaikan pendapat, bisa menyampaikannya dengan virtual yang difasilitasi pemerintah. Kepada pemerintah agar menyiapkan sarana tersebut supaya lebih menjaga prokol kesehatan," ujar Safrizal.

"Tujuannya agar menyelamatkan semuanya. Aspirasi mereka tentu harus kita dengar, tapi juga harus menjaga keluarga di rumah, lingkungan dan masyarakat kita dari peningkatan eskalasi Covid-19. Mereka akan jadi pahlawan kalau bisa melakukan ini, saya pikir bisa dicontoh di daerah lain juga," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda