Beranda / Berita / Aceh / Ketua PGRI Ungkap Alasan Naiknya Tren Kelulusan Siswa Aceh ke PTN Jalur Prestasi

Ketua PGRI Ungkap Alasan Naiknya Tren Kelulusan Siswa Aceh ke PTN Jalur Prestasi

Rabu, 03 April 2024 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh, Al Munzir. [Foto: dok pribadi]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Siswa Aceh yang lulus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

Sejak tahun 2021, persentase siswa yang lulus PTN jalur prestasi mencapai 36,79%. Angka tersebut kembali meningkat pada tahun 2022 menjadi 39,22%.

Tidak berhenti di situ, di tahun 2023, jumlah kelulusan kembali naik jadi 41,86%. Pada 2024, persentase siswa yang lulus PTN jalur prestasi di Aceh kembali naik menjadi 42,12%.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh, Al Munzir menilai hal itu disebabkan dari upaya yang gencar dari para kepala sekolah di Aceh yang berlomba-lomba untuk memastikan kesuksesan siswa-siswa mereka dalam menghadapi SNBP.

"Saya melihat sekarang ada upaya yang berlomba-lomba sesama kepala sekolah bagaimana caranya anak didik lolos ke perguruan tinggi," ungkapnya kepada Dialeksis.com, Rabu (3/4/2024).

Al Munzir juga mencatat bahwa tren ini telah mulai terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh, dia menyebutkan bahwa sebelumnya hanya sedikit siswa yang lulus PTN dari salah satu SMA di Banda Aceh, namun kini jumlah tersebut sudah mencapai puluhan siswa.

"Tren kenaikan ini juga diikuti dengan kualitas guru-guru, walaupun belum sempurna, tapi kita mengapresiasi upaya para guru dan tenaga didik," tuturnya.

Dalam rangka mendukung meningkatnya prestasi siswa Aceh masuk PTN, Al Munzir menyampaikan perlunya kolaborasi dari semua pihak, termasuk guru, tenaga pendidik, dan kepala sekolah.

"Kedepan butuh kolaborasi dari semua unsur baik guru, tenaga pendidik, kepala sekolah harus saling mendukung semuanya," ujarnya.

Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah dalam melengkapi sarana dan prasarana pendidikan di Aceh. 

"Misalnya terkait dengan kebutuhan fasilitas masih ada sekolah yang sarana prasarana masih kurang, tentunya kita mohon dukungan juga dari pemerintah untuk memberikan perhatian melengkapi kebutuhan pendidikan," tegasnya.

Di samping itu, ia juga menekankan perlunya peningkatan kompetensi bagi para guru agar dapat memberikan pendampingan yang lebih baik kepada siswa dalam menghadapi SNBP. "Kemudian untuk gurunya juga perlu peningkatan kompetensi juga dibutuhkan untuk lebih masif lagi," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda