Ketua LMND-Ek: Pemerintah Jangan Jadi Perantara Feodal
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi eksekutif (LMND-Ek) Kota Lhoksemawe dan Aceh Utara, Eri Ezi menyikapi situasi kesejahteraan Rakyat Aceh saat ini. Hal ini tertuang dalam rilis pers yang diterima media dialeksis.com, Selasa (11/12).
"Tanah dan air adalah sumber daya alam yang harus dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan bukanlah sebuah keyakinan yang hanya harus dipercayai oleh manusia tapi kesejahteraan dan keadilan harus dijalankan," kata Eri.
Dalam mengikuti arus perkembangan dunia yang begitu cepat, Eri menilai Pemerintah Aceh terkesan salah kaprah dalam menentukan peluang yang seharusnya dijalankan Pemerintah.
Ketika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang maju, lagi-lagi masyarakat terjebak dan dijebak pada cerita klasik, janji-janji pemerintah yang tidak bisa dipercaya.
Menurutnya, "Kenapa Aceh belum sejahtera? itu bukan salah rakyat. Rasa tanggung jawab dan kejujuran kian berkurang dalam birokrasi kita yang kemudian kebijakan pemerintah hanya semata-mata sebagai arena pertunjukan saja".
Eri juga menambahkan, "Janganlah pemerintah menjadi perantara kaum feodal, yang hanya merangkul kepentingan partai politik kelompok, pribadi. Atas dasar ini saya menantang Pemerintah Aceh untuk serius melakukan tindakan kesejahteraan. Dan kami yakin, jika benar-benar kita mau menciptakan solusi atas ketimpangan, kemiskinan, dan ketidakadilan, serta memiliki komitmen, maka sebentar saja kesejahteraan pasti terjadi."
Eri juga mengajak kepada seluruh rakyat Aceh jangan terjebak dengan para politikus kemasan. "Ayo kita kembali segarkan dan waraskan fikiran, selamatkan Aceh untuk anak cucu kita." Tutupnya.